TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum diketahui kapan akan berakhirnya, memang membuat siswa harus belajar jarak jauh.
Namun, ternyata ada beberapa hal yang menjadi sisi positif dari penerapan pembelajaran jarak jauh.
“Keadaan pandemi ini, justru membuat Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru langsung praktek dengan pertunjukan online, webinar," kata Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud RI di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Dikatakannya, keadaan pandemi ini tidak menghalangi kreativitas, bahkan bisa dibilang jauh lebih produktif dan menghemat biaya dan waktu.
Ahmad Mahendra juga menyadari ada beberapa hal yang kurang mendukung dalam pelaksanaan pertunjukan daring atau pembelajaran jarak jauh, misalnya akses internet yang belum merata, pelaku budaya belum siap dengan cara daring ini.
Baca: Komisi X DPR Pertanyakan Kelanjutan Narasi Merdeka Belajar Kemendikbud
Baca: Profil Didik Hermawan, Kader PKS Solo yang Dicopot karena Pakai Kemeja Khas Gibran saat Rapat
"Karena itu, kami akan menyiapkan workshop dan forum grup diskusi, akan kmi berikan dukungan sepenuhnya,” katanya.
Nantinya, ketika pandemi berlalu, seluruh kegiatan daring untuk mendukung pelaku budaya akan tetap berlangsung.
Selain acara Talk show virtual ini, kemendikbud juga mempersembahkan Senandung Anak negeri, berupa konser virtual dari anggota The Resonanz Children’s Choir yang bisa disaksikan di channel Youtube Budayasaya.
The Resonanz Music Studio yang dikomandoi Avip Priatna adalah sebuah lembaga pendidikan musik, yang salah satunya membawahi The Resonanz Children’s Choir yang kerap menjadi langganan juara dalam berbagai perlombaan paduan suara tingkat Internasional.
Salah satunya adalah memperoleh gelar Grand Champion pada European Grand Prix for Choral Singing di Maribor Slovenia pada 2018.
Saat pandemi seperti saat ini, The Resonanz Children’s Choir mulai melakukan Pembelajaran jarak jauh satu bulan setelah himbauan untuk tetap berada di rumah.
Mengajar olah vokal tanpa tatap muka memang menjadi tantangan tersendiri, namun Avip Priatna memastikan kualitas pengajarannya tetap optimal.
“Bahkan ada yang ditawari berlatih dengan pertemuan tatap muka, malah memilih untuk belajar jarak jauh karena menurut mereka lebih nyaman, “ jelas Avip Priatna.
Baca: Setelah Isu POP, Program Merdeka Belajar Kini Jadi Masalah Baru Nadiem Makarim dan Kemendikbud
Mengajar anak-anak yang tergabung dalam paduan suara secara jarak jauh, juga menjadi tantangan tersendiri bagi Luciana Oendoen, pelatih The Resonanz Children’s Choir,
“Menurut saya belajar daring, anak-anak justru lebih fokus. Apalagi karena kami memberikan variasi cara belajar sehingga anak-anak tidak bosan,” jelas perempuan yang biasa dipanggil kak Luci ini.
Peringatan hari anak yang biasanya dirayakan setiap tanggal 23 Juli, kali ini digelar tanpa acara khusus.
Pasalnya, Indonesia saat ini tengah menghadapi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan satu sama lain untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Namun, keadaan ini diharapkan tak membuat anak-anak kehilangan semangat serta keceriaannya.
Ahmad Mahendra mengatakan, saat pandemi ini, anak-anak walau belajar dari rumah, harus tetap bahagia.
"Karena semua aktivitas datang dari rumah, kita memastikan mereka tetap menjalankan aktivitasnya dengan bahagia dan bisa mengukir prestasi,” katanya.