TRIBUNNEWS.COM - Simak jawaban dan soal tugas TVRI kelas 4-6 SD, Jumat (14/8/2020), materi Sejarah Pramuka.
Materi Sejarah Pramuka pada pukul 09.00 WIB hingga 09.30 WIB.
Ada tiga soal yang diberikan sebagai tugas siswa SD kelas 4-6.
Satu dari beberapa soal yakni "Mengapa Robert Baden Powell ditetapkan sebagai Bapak Pandu Dunia?"
Baca: KUNCI Jawaban TVRI SMP 14 Agustus 2020: Apa Arti Merdeka di Masa Sekarang?
Baca: SOAL & JAWABAN SD 1-3 TVRI, 14 Agustus 2020: Cinta Tanah Air, Peduli Lingkungan, dan Sayang Keluarga
Kunci jawaban soal tugas ini diperuntukkan bagi orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar anak.
Soal dan jawaban tugas TVRI SD kelas 4-6 Jumat, 14 Agustus 2020
1. Mengapa Robert Baden Powell ditetapkan sebagai Bapak Pandu Dunia?
Jawaban
Robert Baden Powell berhasil mengenalkan pramuka keseluruh dunia.
Pada 1920, Robert Baden Powell mengundang 27 negara untuk mengikuti Jambore Dunia Pertama.
Saat acara tersebut, Robert Baden Powell diangkat sebagai bapak Pandu Sedunia.
2. Ceritakan berdasarkan pengalamanmu, manfaat apa saja yang kamu dapatkan dari kegiatan pramuka?
Jawaban
Manfaat dari kegiatan pramuka:
- Membuat kita lebih disiplin
- Menambah kepedulian kita terhadap alam sekitar
- Membuat kita gembira
- Melatih kita agar terus bersyukur
- Melatih keahlian untuk memanfaatkan segala hal yang ada di sekitar
- Melatih kita untuk lebih peduli dengan orang sekitar
3. Buatlah dalam bentuk tabel mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan lahirnya Pramuka!
Jawaban
Tahun 1912
Pada masa Hindia Belanda, organisasi pramuka dimulai dari adanya Nederlands Padvinders Vereeniging (NPV).
Kemudian berganti nama Nederlands Indische Padvinders-Vereeniging pada 4 September 1917.
Tahun 1916
Lahir organisasi kepramukaan yang bentukan bangsa Indonesia bernama Javaansche Padviders Organisatie.
Organisasi ini diprakarsai oleh diprakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII.
Tahun 1928
Tahun 1928 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia), yang merupakan merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS.
Tahun 1930
PAPI tidak bertahan lama, pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).
Tahun 1938
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Tahun 1941
BPPKI berhasil mengadakan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" di Yogyakarta.
Tahun 1945
Sebulan setelah proklamasi, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta.
Mereka bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Mereka juga merencanakan untuk mengdakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud dilaksanakan di Surakarta yang melahirkan Pandu Rakyat Indonesia.
Tahun 1951
Tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Tahun 1953
IPINDO bergasil menjadi anggota kepanduan sedunia.
Tahun 1955
IPINDO menyelenggarakan Jambore Nasional di Ragunan dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-10.
Tahun 1961
Lahirlah Gerakan Pramuka Indonesia.
Presiden menyatakan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua Kwarnas.
*)Disclaimer: Artikel ini hanya digunakan oleh orangtua atau wali untuk memandu proses belajar anak.
Soal bersifat terbuka, artinya masih ada banyak alternatif jawaban sehingga tidak hanya terpaku pada jawaban di atas.
Dari materi belajar di rumah TVRI, orang tua diharapakan memandu secara langsung proses belajar anak.
Sehingga anak meraih kompetensi literasi berupa menulis esai pendek untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.
Baca: Link Streaming TVRI SMA Belajar dari Rumah 14 Agustus 2020, Film Pramuka Penggalang: Sang Pratama
Baca: Berapakah Keliling Kain Mitela? Jawaban Soal TVRI SD Kelas 4-6, Kamis 13 Agustus 2020
Panduan untuk Orang Tua
Berikut panduan untuk orang tua sebagaimana Tribunnews.com kutip dari Pedoman Belajar dari Rumah Melalui TVRI yang dirilis Kemendikbud:
Kompetensi Literasi
Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:
1. Dampingi anak ketika sedang menyimak tayangan, kemudian minta anak untuk mengomunikasikan ide, gagasan, maupun perasaan sendiri, baik lisan maupun tertulis, dari tayangan tersebut.
Selanjutnya, orang tua perlu mendengarkan, membaca apa yang disampaikan anak, dan memberi umpan balik berupa tanya jawab, diskusi dan pujian.
2. Lakukan diskusi dengan anak terkait hasil tulisannya.
Perhatikan tema, topik, gagasan, atau ide yang dirasa belum pas dan beri waktu kepada anak untuk mengemukaan pendapatnya dan memperbaiki tulisannya.
Jika orang tua mengalami kesulitan, bisa diskusi bersama keluarga dan guru.
3. Mintalah anak untuk membacakan hasil tulisannya.
Perhatikan cara duduk, jarak dari buku ke mata, posisi sikap yang baik, dan intonasi pembacaan.
Selanjutnya, bersama-sama orang tua dan anak menyimpulkan bacaan.
Kompetensi Numerasi
Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi numerasi anak dari melihat tayangan:
1. Berusahalah untuk mendampingi anak menyaksikan tayangan hingga selesai.
Dengan menyimak tayangan bersama anak, orang tua diharapkan ikut memahami materi yang disampaikan.
2. Ajaklah anak berdiskusi kebermanfaatan tayangan yang disaksikan.
Berilah motivasi untuk penyelesaian tugas yang diberikan dengan memeriksa kembali apa yang sudah dikerjakan anak.
3. Untuk tugas yang rumit atau perlu penyelesaian, arahkan anak untuk mencari referensi lainnya dari buku.
Jika memungkinkan, berdiskusilah dengan guru jika anak membutuhkan bimbingan lebih lanjut.
4. Mintalah anak membacakan hasil karya yang ditulisnya dan berikan komentar seputar penyampaian dan komunikasi yang digunakan.
Berikan penghargaan untuk karya yang sudah dibuat anak.
(Tribunnews.com/ Fajar)