Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan klarifikasi soal pemakaian merek dagang 'Merdeka Belajar' milik Sekolah Cikal yang digunakan dalam program kementerian yang dipimpinnya.
Nadiem mengatakan Sekolah Cikal telah menghibahkan merek dagang Merdeka Belajar kepada Kemendikbud tanpa meminta biaya.
"Pada kesempatan ini hendak menyampaikan bahwa Sekolah Cikal sudah siap untuk menghibahkan merek dagang dan merek jasa dari nama Merdeka Belajar kepada Kemendikbud tanpa biaya dan atau kompensasi apa pun," ujar Nadiem dalam konferensi pers secara daring, Jumat (14/8/2020).
Menurut Nadiem, selanjutnya Sekolah Cikal serta pihak manapun termasuk Kemendikbud dapat menggunakan Merdeka Belajar tanpa biaya apapun.
Baca: Komisi X DPR Pertanyakan Kelanjutan Narasi Merdeka Belajar Kemendikbud
Dirinya mengajak seluruh pihak untuk fokus dalam mengembangkan pendidikan sesuai spirit dari Merdeka Belajar. Nadiem mengatakan kata-kata ini terinspirasi dari tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Baca: 857 Anak Dapat Remisi Sekaligus Ikut Program Sekolah Mandiri Merdeka Belajar
"Sekolah Cikal maupun pihak lain tetap bisa menggunakan Merdeka Nelajar tanpa kompensasi selama demi kepentingan pengembangan pendidikan dan sesuai ketentuan yang berlaku," tutur Nadiem.
"Kami mengajak semua pihak bersama-sama fokus kembali dalam melanjutkan misi dan semangat Merdeka Belajar yang terinspirasi dari filosofi bapak pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara untuk menciptakan ekosistem pendidikan nasional," ucap Nadiem.
Mantan CEO Gojek ini juga mengapresiasi semangat gotong royong dan kekeluargaan yang ditunjukkan oleh Sekolah Cikal terhadap program Kemendikbud.
Menurut Nadiem, Sekolah Cikal selama ini telah menggerakkan komunitas guru belajar selama bertahun-tahun.
"Kemendikbud memberi apresiasi kepada ibu Najelaa Shihab sebagai perwakilan Sekolah Cikal yang akan menghibahkan hak merek Merdeka Belajar kepada kemendikbud," pungkas Nadiem.