"Kesehatan melalui pola hidup sehat merupakan penangkal utama untuk mencegah berbagai penyakit, salah satunya adalah Covid-19," ujar Harun.
Oleh karena itu, Harun menuturkan perlunya pertimbangan kembali pentingnya pembelajaran dalam skala-skala terbatas.
"Pentingnya pembelajaran dalam skala-skala yang ramah lingkungan atau pembelajaran di ruang terbuka, prinsipnya pembelajaran yang sehat."
"Kalau upaya ini tidak segera dilakukan, akan menimbulkan kepunahan pendidikan atau kehilangan satu generasi," pungkas Harun.
Baca: Sinergi Kemendikbud dan Kemkominfo Dalam PJJ, Gus Jazil: Agar Tak Terdengar Keluhan Susah SinyalÂ
Diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut menanggapi pendidikan di masa pandemi ini.
Ia mengatakan, pemerintah akan berupaya mengkaji ketertinggalan pendidikan di masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang saat ini dilakukan akibat pandemi Covid-19 banyak menuai kritikan dengan segala keterbatasannya.
Muhadjir mengatakan, evaluasi dan pengkajian ketertinggalan itu harus dilakukan setelah pandemi Covid-19 berakhir.
"Setelah Covid-19 selesai akan kita evaluasi dan kaji kembali bagaimana mengejar ketertinggalan."
"Kita semua harus mencari solusi optimal dalam memberikan pendidikan yang layak," ujar Muhadjir, dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Senin (24/8/2020).
Baca: Dana BOS Boleh Digunakan untuk Pembelian Pulsa Kuota Internet PJJ
Evaluasi tersebut juga dibutuhkan karena berbagai masalah muncul dalam penyelenggaraan PJJ tersebut.
Mulai dari masalah keterbatasan akses internet yang belum merata hingga kurangnya pemahaman orangtua. Hal tersebut berdampak pada penurunan kualitas belajar siswa.
Muhadjir pun menilai, PJJ menjadi masalah serius karena berhubungan dengan generasi masa depan Indonesia.
"Keberadaan PJJ ini menjadi masalah yang cukup serius. Kalau tidak diambil langkah-langkah yang juga serius akan sangat membahayakan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)