News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sejumlah Sekolah SMA/SMK di Sukabumi Gelar Pembelajaran Tatap Muka Mulai 3 September

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Kelurahan Jatirahayu membimbing para siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) saat para siswa tersebut melakukan kegiatan belajar mengajar bersama sistem online di ruang aula Kelurahan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka, pembelajaran daring pun diberlakukan. Namun keterbatasan sarana perangkat, fasilitas, dan ekonomi menjadi salah satu kendala yang harus di hadapi oleh masyarakat setempat. Demi memudahkan siswa/pelajar di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, memfasilitasi warganya dalam belajar online dengan menyediakan WiFi gratis di ruang aula Kelurahan Jatirahayu. Tribunnews/Jeprima

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Rencana sekolah tatap muka SMA/SMK di Sukabumi akan dilanjutkan.

Pelaksanaan tes swab terhadap sebanyak 106 guru telah digelar, dan hasilnya hanya ada satu orang guru yang positif Covid-19.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni mengatakan, hasil swab test 106 guru aman, meskipun ada satu guru yang dinyatakan positif.

Namun, guru tersebut telah menjalani karantina mandiri didampingi Puskesmas Karangtengah.

Baca: 15 Guru dan Pegawai Sekolah di Tangerang Selatan Positif Covid-19

"Alhamdulillah, hasil swab test aman. Dari 106 yang mengikuti 1 orang yang positif dan sudah melakukan karantina mandiri didampingi Puskesmas Karangtengah," ujar Nonong saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Selasa (1/9/2020).

Nonong menyebutkan, ada 28 sekolah SMA/SMK yang akan membuat komitmen tentang pola pembelajaran tatap muka terbatas pada Kamis, 3 September 2020.

Rencananya, kata Nonong, setelah dibuat komitmen, sekolah tatap muka ini akan dimulai tanggal 7 September 2020.

"Pada hari Kamis 3 September, 28 sekolah SMA/SMK akan membuat komitmen tentang pola pembelajaran tatap muka terbatas. Dan direncanakan tanggal 7 September 2020 kami memulai pembelajaran tatap muka terbatas, untuk tahap awal," terangnya.

Baca: Wuhan akan Buka Semua Sekolah dan Taman Kanak-kanak Mulai Besok

"Setelah dua minggu, tahap awal akan dievaluasi. Untuk 28 sekolah SMA/SMK itu, semua persyaratan dan dokumen sudah lengkap sesuai aturan. Karena sudah lolos verifikasi gugus covid. Tentang persetujuan orang tua, itu merupakan salah satu persyaratan verifikasi," katanya.

Sementara itu, untuk jadwal ataupun teknis pembelajaran tatap muka, pihaknya baru akan membicarakannya pada Kamis mendatang saat pembuatan komitmen.

Baca: Meski Pandemi, Kemenkes Pastikan Imunisasi bagi Anak Umur Sekolah Tetap Berjalan

"Kalau sudah disetujui, berarti semua dokumen, infrastruktur, dan lain-lain dianggap sudah lengkap. Kami baru akan membicarakannya (pola belajar, red) hari Kamis," jelasnya.

"Polanya belum. Hanya intinya adalah tahap awal merupakan tahap percobaan. Prinsipnya yang diutamakan adalah kesehatan siswa. Tatap muka terbatas sekali, dan sangat hati-hati. Formula belajarnya akan dibicarakan," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dari 106 Guru yang Swab Test 1 Orang Positif, Belajar Secara Tatap Muka di Sukabumi Dinilai Aman

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini