Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Rencana sekolah tatap muka SMA/SMK di Sukabumi akan dilanjutkan.
Pelaksanaan tes swab terhadap sebanyak 106 guru telah digelar, dan hasilnya hanya ada satu orang guru yang positif Covid-19.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni mengatakan, hasil swab test 106 guru aman, meskipun ada satu guru yang dinyatakan positif.
Namun, guru tersebut telah menjalani karantina mandiri didampingi Puskesmas Karangtengah.
Baca: 15 Guru dan Pegawai Sekolah di Tangerang Selatan Positif Covid-19
"Alhamdulillah, hasil swab test aman. Dari 106 yang mengikuti 1 orang yang positif dan sudah melakukan karantina mandiri didampingi Puskesmas Karangtengah," ujar Nonong saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Selasa (1/9/2020).
Nonong menyebutkan, ada 28 sekolah SMA/SMK yang akan membuat komitmen tentang pola pembelajaran tatap muka terbatas pada Kamis, 3 September 2020.
Rencananya, kata Nonong, setelah dibuat komitmen, sekolah tatap muka ini akan dimulai tanggal 7 September 2020.
"Pada hari Kamis 3 September, 28 sekolah SMA/SMK akan membuat komitmen tentang pola pembelajaran tatap muka terbatas. Dan direncanakan tanggal 7 September 2020 kami memulai pembelajaran tatap muka terbatas, untuk tahap awal," terangnya.
Baca: Wuhan akan Buka Semua Sekolah dan Taman Kanak-kanak Mulai Besok
"Setelah dua minggu, tahap awal akan dievaluasi. Untuk 28 sekolah SMA/SMK itu, semua persyaratan dan dokumen sudah lengkap sesuai aturan. Karena sudah lolos verifikasi gugus covid. Tentang persetujuan orang tua, itu merupakan salah satu persyaratan verifikasi," katanya.
Sementara itu, untuk jadwal ataupun teknis pembelajaran tatap muka, pihaknya baru akan membicarakannya pada Kamis mendatang saat pembuatan komitmen.
Baca: Meski Pandemi, Kemenkes Pastikan Imunisasi bagi Anak Umur Sekolah Tetap Berjalan
"Kalau sudah disetujui, berarti semua dokumen, infrastruktur, dan lain-lain dianggap sudah lengkap. Kami baru akan membicarakannya (pola belajar, red) hari Kamis," jelasnya.
"Polanya belum. Hanya intinya adalah tahap awal merupakan tahap percobaan. Prinsipnya yang diutamakan adalah kesehatan siswa. Tatap muka terbatas sekali, dan sangat hati-hati. Formula belajarnya akan dibicarakan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dari 106 Guru yang Swab Test 1 Orang Positif, Belajar Secara Tatap Muka di Sukabumi Dinilai Aman