Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan target utama Kemendikbud adalah memberikan perhatian yang lebih serius kepada SLB.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nadiem saat meninjau pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bantul, Yogyakarta, Kamis (17/09/2020).
"Walaupun SLB itu menangani anak-anak berkebutuhan khusus, tetapi pedagogi dan metodologi pembelajaran yang dilakukan di SLB bisa menjadi panutan atau sumber inspirasi pembelajaran," ujar Nadiem.
Menurut Nadiem, pendekatan pembelajaran di SLB lebih personal, tersegmentasi, dan tidak seragam. Pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan minat, bakat, dan kompetensi dari murid-muridnya.
"Dari sisi spektrum merdeka belajar, SLB itu lebih merdeka daripada sekolah umum. Jadi, kita akan memberikan lebih banyak sumber daya dan perhatian lagi sehingga SLB juga bisa membantu sekolah-sekolah lain," tutur Nadiem.
Baca: KPAI Minta Orang Tua Sabar Dampingi Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Nadiem mengapresiasi dedikasi para guru pendidikan khusus. Ia selalu melihat adanya hubungan batin yang erat antara guru pendidikan khusus dengan muridnya.
Mantan CEO Gojek ini mengaku mendapatkan masukan dan saran dari para guru dan Kepala SLB. Menurutnya, pendidikan khusus sangat erat dengan filosofi Merdeka Belajar.
Baca: Ketua APTISI : Banyak Perguruan Tinggi Belum Siapkan Infrastruktur Pembelajaran Jarak Jauh
"Amanah itu terlihat sekali di wajah para guru pendidikan khusus, dan itu saya lihat jelas sekali saat masuk di sekolah ini," kata Nadiem.
Saat ini tim di Kemendikbud sedang mengkaji berbagai masukan yang diperoleh dari masyarakat untuk merumuskan intervensi kebijakan sehingga dapat meningkatkan peran strategis SLB dan pendidikan khusus.