TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi memiliki modal untuk membangun Indonesia.
"Saya yakin mahasiswa dan alumni Bidikmisi sangat sadar arti dan manfaat arti pendidikan, terutama pendidikan tinggi, dan tentu akan menjadi modal sangat penting untuk membangun Indonesia yang maju," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Sabtu (17/10/2020).
"Demi melahirkan generasi unggul dan membuat kedaulatan Indonesia di dalam teknologi, dalam seni, serta membangun bangsa yang berbasis pada SDM yang unggul," tambah Nizam.
Kemendikbud menerjunkan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi membantu kegiatan belajar mengajar pelajar PAUD hingga SMP yang mengalami kendala dalam pelaksanaan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Para relawan ini nantinya akan membantu para guru untuk mengajar pelajar yang berada di lingkungan sekitar relawan agar proses belajar dapat berjalan kembali dengan baik.
Baca juga: Begini Tata Cara Pendaftaran KIP Kuliah Beserta Keunggulannya, Jumlahnya Lebih Banyak dari Bidikmisi
Adapun yang diajarkan kepada pelajar nantinya beragam, mulai dari belajar membaca, belajar matematika, hingga ilmu pengetahuan lainnya.
Para mahasiswa juga diminta membantu mengedukasi dan mengubah perilaku masyarakat mengenai 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Sangat sederhana mengubah perilaku ini, ketika bertemu dengan orang lain, kita memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan jika kita berinteraksi dengan orang lain, memegang barang yang dipegang oleh banyak orang. Itu hal yang sangat sederhana, tapi jika dilakukan terus menerus," pungkas Nizam.
Pada Agustus 2020, angkatan pertama relawan mengajar dari rumah (MDR) dilakukan dengan mengajar disekitar lingkungan RT, RW, kampung, hingga desa. Pembelajaran yang dilakukan oleh para relawan dimulai dari pembelajaran literasi, numerasi dan kesenian.