News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 SD Halaman 90 91 Buku Tematik Subtema 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 SD Halaman 90 dan 91 Buku Tematik Subtema 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017.

TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini soal dan jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Kelas IV SD/MI Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 6.

Buku Tematik Terpadu Kelas 4 Tema 4 ini mempelajari materi berjudul Berbagai Pekerjaan.

Sementara itu, Subtema 2 membahas tema berkaitan Pekerjaan di Sekitarku.

Dalam artikel, terdapat kunci jawaban halaman 90 dan 91 untuk Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 6.

Pembahasan Buku Tematik Tema 4 Kelas 4 ini hanya sebagai panduan bagi orang tua dalam membimbing anak belajar.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 SD Halaman 85 86 87 88 89 Subtema 2 Pembelajaran 5 Buku Tematik

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD Halaman 96 97 99 100 102 103 Subtema 3 Pembelajaran 1 Buku Tematik

Berikut ini kunci jawaban Tema 4 Kelas 4 Pembelajaran 6 halaman 90 dan 91:

Ayo Berdiskusi

Baca kembali cerita tentang ‘Taman Bermain yang Hilang’!

Taman Bermain yang Hilang

Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan pelahan di gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, dan teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain kejar-kejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu.

Adakalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu lagi dan bermain bersama lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas. Airnya pun berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.

Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu dengan Bangau Putih, teman ayah? Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu dengan mereka ya?”

Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah Kupi menjelaskan pelahan. “Kupi, sayang sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Mereka butuh lahan yang luas. Mereka menebang habis hutan bakau. Mereka membangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu itu.” Ayah menjelaskan pelahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih, tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak ingin Kupi terus menanti tanpa kepastian.
Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.“Mengapa manusia begitu jahat, Ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan kita, makhluk kecil di pesisir pantai? Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah

Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak ada lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak bisa minum air asin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.
Ayah kemudian menambahkan. “Dengan rusaknya pantai akibat penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi terganggu. Sekarang wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para pedagang yang dulu berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan hijaunya bakau pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan mereka pun tinggal sedikit.”

Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Manusia memang sering tidak bijak. Kupi hanya ingin berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain. Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu dengan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak lebih bijaksana. Semoga!

[Santi Hendriyeti]

Tuliskan pesan moral dari cerita tersebut!

Jawab:

Kita harus menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak.

Apalagi, bila terdapat hewar langka di alam tersebut.

Selain mengganggung hewan, juga merusak pepohonan dan menggangu alam sekitar.

Tukarkan pesan moral yang telah kamu tulis dengan teman dan berilah komentar tentang pesan moral tersebut!

Jawab:

Sebaiknya tetap menjaga lingkungan sekitar.

Peduli terhadap sesama. 

Tidak menebang bakau sembarangan.

Siswa belajar dari rumah didampingi orangtua, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa belajar di rumah selama wabah Covid-19 hingga 19 April 2020 mendatang. Mulanya masa kegiatan belajar di rumah bagi siswa-siswi diberlakukan selama dua pekan, terhitung sejak 16 Maret sampai 29 Maret 2020. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Kunci jawaban halaman 91

Apakah pada cerita ‘Taman Bermain yang Hilang’ kamu menemukan sikap yang baik dan sikap yang kurang baik? Tuliskan pada kolom di bawah ini!

Sikap yang baik

Jawab:

Kupi menyayangi teman-temannya.

Kupi peduli dengan keselamatan teman-temannya.

Dia menyayangkan hal buruk yang dilakukan manusia terhadap lingkungan sekitar.

Sikap yang tidak baik

Jawab:

- Merusak lingkungan hutan bakau.

- Mendirikan gedung-gedung tinggi di area hutan bakau.

Apakah kamu sering menemukan sikap yang baik dan sikap yang tidak baik di sekitarmu? Tuliskan pada diagram berikut!

Jawab:

Contoh: Selalu menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan.

Selalu menyapa dengan ramah.

Tolong menolong, saling membantu.

Bukan Contoh: Membuang sampah sembarangan

Acuh kepada teman

Ciri-ciri: Tidak merugikan orang lain, mengendalikan emmosi dan berpikir positif.

Kesimpulan:

Sikap yang baik adalah sikap yang tidak merugikan orang lain.

Selanjutnya, siswa diminta untuk mempelajari tendangan dalam pencak silat. Amati gambar dan baca penjelasannya!

Ayo Renungkan

Setelah belajar selama satu pekan, renungkanlah!

· Hal-hal penting apa saja yang kamu pelajari dalam satu pekan ini?

· Apa manfaat pelajaran tersebut untuk dirimu, orang lain, dan lingkungan?

· Nilai-nilai apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Kerjasama dengan Orang Tua

Peragakan cara melakukan langkah-langkah dalam silat! Minta orang tuamu menulis komentarny !

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini