News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teknologi Informasi Tetap Akan Dimanfaatkan untuk Pembelajaran Pasca Pandemi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa menggunakan fasilitas WiFi gratis saat mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh di Balai Warga Kelurahan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2020). Kelurahan Kuningan Barat menyediakan fasilitas jaringan internet atau WiFi gratis yang dapat digunakan pelajar guna meringankan beban orang tua murid terkait kebutuhan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19. Tribunnews/Jeprima

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) sangat berperan dalam pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan dalam dunia pendidikan, TIK sangat berperan untuk mendukung proses belajar mengajar.

Menurut Muhadjir, setelah pandemi usai, TIK  bakal tetap dimanfaatkan untuk pembelajaran. 

"Setelah pandemi ini berakhir pun TIK akan terus dimanfaatkan dalam pendidikan terutama e-learning atau blended learning," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (9/11/2020). 

Muhadjir menilai dunia pendidikan di Indonesia harus beralih dari model pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini didorong oleh pandemi Covid-19. 

Baca juga: Nadiem Makarim Siapkan Platform Digital untuk Bantu Pembelajaran

Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan akan terus disempurnakan. Berbagai strategi mulai dari penyediaan infrastruktur dengan dukungan teknis yang memadai, penggunaan TIK dalam semua mata pelajaran atau kuliah, pengaplikasian kurikulum berbasis TIK, serta penggunaan aplikasi dalam pembelajaran.

Baca juga: Terancam Putus Sekolah, Aditya Sudah 6 Bulan Tak Masuk Sekolah, Tak Punya HP untuk Belajar Online

"Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan diharapkan bisa mempercepat upaya pembangunan SDM Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain," ucap Muhadjir. 

Melalui penguasaan TIK, sebutnya, diharapkan bisa membuka akses terhadap berbagai data dan informasi global. 

TIK dinilai sebagai modalitas utama pembangunan manusia Indonesia guna menghadapi dinamika global yang penuh tantangan zaman seperti saat ini.

"SDM Indonesia di era industri 4.0 selain harus memiliki bekal kompetensi, softskill, juga dipastikan harus menguasai teknologi, informasi, dan komunikasi agar bisa bersaing dengan dunia global," pungkas Muhadjir. 

Pada Indeks Daya Saing Global yang mengacu pada data World Economic Forum September 2020, Indonesia menempati peringkat ke-50 dari 141 negara. 

Peringkat itu turun lima posisi dari tahun sebelumnya dan mengindikasikan Indonesia masih lemah pada pilar kesiapan teknologi dan efisiensi tenaga kerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini