TRIBUNNEWS.COM - Integrasi industri hiburan dengan teknologi digital adalah tren dunia yang membuka banyak peluang untuk pengembangan talenta. Munculnya berbagai format tontonan di internet, aplikasi media sosial baru, sekaligus gaya hidup masyarakat yang semakin lekat dengan gawai menggeser lanskap industri hiburan. Perkembangan ini direspons oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang berkolaborasi dengan platform industri hiburan terbesar Indonesia, PT Eventori Jaya Semesta (Eventori).
Tekad UMN untuk menyediakan pengalaman belajar bagi mahasiswanya dalam industri hiburan ini tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Eventori pada 23 Oktober 2020.
Di pihak UMN, MoU ini ditandatangani oleh Dr. Ninok Leksono, M.A. selaku Rektor dan Prof. Dr. Muliawati Siswanto, M.Eng.Sc. selaku Wakil Rektor Hubungan dan Kerja Sama. Sementara itu, di pihak Eventori, MoU ditandatangani oleh Wahyu Ramadhan selaku Chief Operating Officer dan Dadi Krismatono selaku Head of Digital Media.
Nota tersebut menjadi payung bagi kolaborasi kedua pihak, mulai dari rekrutmen lulusan, magang bagi mahasiswa tingkat akhir, dan kuliah tamu dari praktisi. Dengan kolaborasi ini, tautan antara kampus dan industri akan semakin kuat.
Profesor Muliawati menyambut baik kolaborasi ini. “UMN senantiasa berusaha untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan siap pakai, berwawasan luas, kreatif, dan mampu bekerja secara mandiri maupun bersama-sama, sesuai keahlian di bidangnya masing-masing. Setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk magang di tempat-tempat yang sesuai bagi mereka untuk mengembangkan bakat dan kreativitas. Dengan demikian, UMN menyambut baik kerja sama dengan Eventori. Harapannya, para mahasiswa akan berkesempatan untuk magang dan [terlibat dalam proses] penyaluran lulusan. Melalui kegiatan UMN dalam acara “Campus Hiring” dan “Career Day”, para mahasiswa dapat langsung melihat dan terlibat [dalam kegiatan tersebut]. Demikian pula, kami akan sangat menyambut baik para ahli dari Eventori untuk menjadi dosen tamu dan berpartisipasi dalam sharing session, yang langsung dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa UMN, tentang link and match antara kampus dan bidang usaha,” ujarnya dalam acara penandatanganan nota tersebut.
Wahyu Ramadhan melihat kerja sama pihaknya dengan UMN adalah investasi jangka panjang bagi perkembangan industri. Wahyu menjelaskan, “Kita melihat perkembangan industri hiburan begitu cepat dan juga semakin terintegrasi dengan teknologi digital. Industri hiburan Indonesia butuh pasokan talenta-talenta terbaik yang mampu melahirkan karya-karya yang diterima masyarakat. Agar Indonesia tidak sekadar menjadi pasar bagi produk-produk hiburan luar negeri.”
Eventori adalah platform kolaborasi industri hiburan yang terdiri dari booking platform, talent management, digital media, dan digital and creative services. Booking platform memberi akses bagi talenta industri hiburan di seluruh tanah air ke pasar yang lebih luas. Lewat platform ini, pengguna talenta dan seniman, seperti promotor pertunjukan, event organizer, perusahaan periklanan, dan brand dapat mencari talenta dari seluruh Indonesia sesuai kebutuhan mereka.
“Yang terdaftar atau kami rekrut untuk platform kami bukan hanya talenta yang di depan panggung, seperti penyanyi atau MC, tapi juga talenta di belakang panggung, seperti penata lampu, penata suara agar mendapat akses pasar yang lebih besar. Kami juga memberi porsi yang sangat besar untuk kelompok-kelompok kesenian tradisional,” papar Wahyu.
Di bidang talent management, Eventori mencari dan mengorbitkan bintang-bintang baru, khususnya dalam industri musik. Sampai saat ini Eventori telah merilis dua singgel dari pemenang ajang #DiRumahAjaChallenge2, sebuah ajang pencarian bakat penyanyi di tengah pandemi COVID-19 yang memanfaatkan media sosial.
Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) UMN, Muhammad Cahya Mulya Daulay, S.Sn., M.Ds., mengatakan, “Mahasiswa dan alumni di FSD UMN dibekali kompetensi keilmuan seni dan desain berbasis teknologi, mulai dari visual branding, interactive design, film-making, animasi, dan arsitektur. Proses pembelajaran dilakukan dengan menerapkan project-based learning yang mengasah kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, dan memecahkan masalah. Hal ini menjadi kemampuan utama untuk mewujudkan ide-ide kreatif serta inovatif dalam menjawab tantangan Industri 4.0. dewasa ini.”
Wahyu menambahkan bahwa pada dasarnya setiap industri merupakan ekosistem. Semakin sehat ekosistemnya, semakin maju pula industri itu, tak terkecuali industri hiburan. “Yang membuat sehat industri adalah pasokan talenta yang berkualitas. Karena itu kami sangat antusias dengan kerja sama ini. UMN adalah kampus pertama yang kami ajak berkolaborasi dalam magang karena punya visi kuat dalam pengembangan teknologi dan media,” pungkas Wahyu.