News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gamifikasi Saat Pandemi, Bikin Belajar Serasa Seperti Bermain

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat pandemi Covid-19.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara tidak sadar juga telah “merampas” kehidupan guru dan murid bahkan orangtua. Akibatnya, engagement antara pengajar dan siswanya menurun drastis.

Dengan tekanan yang cukup besar, bukan tidak mungkin hal ini akan menimbulkan rasa frustrasi bagi setiap pihak yang terlibat.

Dengan berbagai tantangan yang ada, guru dituntut untuk menghadirkan suasana pembelajaran jarak jauh yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan.

Beruntung sekarang sudah banyak teknologi berbasis gamifikasi atau game based learning sehingga kegiatan PJJ bisa lebih maksimal.

Gamifikasi sendiri artinya penerapan prinsip-prinsip dan elemen struktural game (permainan) pada berbagai aktivitas.

Baca juga: Orang Tua Nilai Bantuan Kuota Internet Sudah Mencukupi untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Dalam konteks pendidikan, game bisa menjadi wadah yang menarik bagi para murid untuk belajar banyak hal dengan cara yang menyenangkan.

Tidak sedikit game yang mempromosikan cara berkomunikasi, koordinasi, atau bahkan persaingan antarpemain.

Baca juga: Masalah Utama Belajar Online Tiap Daerah Berbeda, Mulai dari Jaringan hingga Tak Miliki Gawai

Sebagian lainnya bahkan mengandung narasi berkualitas yang secara tidak langsung akan mengasah daya kreativitas dan imajinasi pemainnya (siswa).

Pendekatan belajar dengan menyelipkan unsur permainan seperti problem solving, mendongeng (story telling), kompetisi, reward and punishment, dan sebagainya terbukti telah meningkatkan minat belajar murid selama proses PJJ.

Berkat gamifikasi, guru pun bisa lebih maksimal dalam menyampaikan materi dan mencapai tujuan belajar.

Salah satu contoh penerapan gamifikasi dalam dunia pendidikan adalah Kahoot! Platform ini memungkinkan guru dan murid terhubung dalam pembelajaran jarak jauh lewat media dan metode belajar yang seru dan tidak biasa.

Kahoot! memungkinkan murid belajar layaknya sedang bermain. Dengan fitur-fitur terbaiknya, tidak heran jika aplikasi ini menjadi andalan bagi jutaan guru dan murid di seluruh penjuru dunia selama distance learning.

Contoh lain dari suksesnya gamifikasi di dunia bisnis adalah loyalty program dari Starbucks.

Dengan mengadaptasi konsep gamifikasi, perusahaan pun bisa lebih mudah memberikan rewards kepada konsumen dengan cara yang fun.

Inilah yang membuat konsumen tetap setia kepada Starbucks. Tidak peduli berapa mahal harga satu cup kopi yang harus dibayarnya.

Di Indonesia sendiri, penerapan gamifikasi masih menemui banyak kendala.

Selain akses internet yang belum merata, SDM dengan kualifikasi di bidang ini juga terbilang masih sangat terbatas.

Padahal SDM yang berkualitas adalah kunci sukses terwujudnya gamification di segala bidang, tak terkecuali pendidikan.

Melihat tantangan ini, BINUS University sebagai universitas yang unggul di bidang TI pun turut berperan dengan menghadirkan program studi di bidang yang relevan, yakni Game Application and Technology.

Fredy Purnomo, S.Kom., M.Kom. selaku dekan School of Computer Science BINUS UNIVERSITY mengatakan, jurusan ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menguasai pengetahuan dan keahlian solid, salah satunya seputar gamification, yang kelak akan sangat dibutuhkan di dunia industri.

Game Application and Technology di BINUS University tidak hanya fokus pada disiplin ilmu yang berkaitan dengan gaming.

"Mahasiswa juga akan dibekali dengan softskill lain seperti kemampuan berkomunikasi efektif, critical thinking, dan problem solving sehingga mereka dapat bersaing di level nasional maupun global," katanya dalam keterangan pers, Rabu (18/11/2020).

Hal tersebut diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama antara BINUS dengan China-ASEAN Mobile Internet Industry Alliance (CAMIA), salah satu industri game terbesar di dunia—untuk menyelenggarakan acara bertajuk Game Networking China Indonesia.

“Acara ini sangat positif sebab BINUS sebagai salah satu universitas yang membuka jurusan Game Application & Technology mendapat kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai industri game dunia.

Ini sekaligus kesempatan untuk memperlihatkan hasil karya mahasiswa BINUS di bidang game application pada ajang internasional,” kata Fredy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini