Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim agar memasukan buku-buku serta buah pikiran Proklamator Kemerdekaan Sukarno atau Bung Karno ke dalam kurikulum pendidikan.
Menurut Megawati, banyak pemikiran Bung Karno yang dapat dituangkan kepada pelajar saat ini.
"Alangkah sayangnya maksud saya, dari pikiran-pikiran yang telah diserap oleh seorang Bung Karno, yang seharusnya kalau menurut saya Pak Nadiem, itu harus jadi salah satu kurikulum," kata Megawati dalam sambutannya pada pembukaan pameran daring 'Bung Karno dan Bukunya' yang disiarkan channel Youtube Museum Kepresidenan RI, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Mendikbud Berencana Permanenkan Penyederhanaan Kurikulum
Megawati mengatakan banyak manfaat yang dapat diambil dari membaca karya Bung Karno.
Banyak pemikiran dari tokoh dunia yang diserap oleh Bung Karno, lalu dituangkannya dalam buku-bukunya.
"Menurut saya, membaca buku Bung Karno, selain membuka jendela dunia, dengan beliau bertemu tokoh-tokoh dunia itu juga mengekstraksi pikiran-pikiran dari banyak tokoh dunia yang dikenal oleh beliau melalui buku-bukunya," tutur Megawati.
Baca juga: Megawati Cerita Soal Kegemaran Bung Karno dalam Membaca Buku
Ketua Umum PDI-P mengatakan hasil karya Bung Karno sempat dipinggirkan selama masa Orde Baru. Dirinya mengatakan ada upaya desukarnoisasi yang mengenyampingkan sosok Bung Karno.
Bahkan, Megawati mengungkapkan buku karya Bung Karno dihalangi untuk dibaca oleh masyarakat Indonesia.
"Kok ada ya sebuah pembentukan sistem yang sampai membuat, mohon maaf, seperti memandulkan kalangan intelektual kita loh, sampai enggak berani, sampai buku disembunyi-sembunyikan," ucap Megawati.
Dirinya menyerahkan keputusan untuk memasukan buku-buku Bung Karno ke dalam kurikulum pendidikan Indonesia kepada Nadiem.
"Kita mau nyontoh apa tidak? itu persoalannya, persoalan besarnya, the big question and the big answer-nya itu Pak Nadiem," pungkas Megawati.