Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
Meski begitu, Bambang mengatakan Indonesia akan sulit menjadi negara maju jika hanya mengandalkan sumber daya alam.
"Tentunya kekayaan sumber daya alam besar dan potensi pasar tidak akan serta merta membawa negara yang kita cintai ini menjadi negara maju," ujar Bambang dalam sambutannya pada BPPT Innovator Award yang disiarkan melalui Youtube BPPT, Kamis (10/12/2020).
Berkaca pada negara lain, Bambang mengungkapkan banyak negara yang sulit maju karena hanya mengandalkan sumber daya alam.
Baca juga: JK: Orang Terkaya Indonesia Bisnisnya di Rokok, Bukan Teknologi Atau Energi Seperti di Negara Maju
"Pengalaman di berbagai negara menunjukkan kalau kita hanya bersandar pada sumber daya alam atau kelebihannya yang ada dalam negara kita sendiri. Akan sulit untuk suatu negara bisa sampai menjadi negara maju," tutur Bambang.
Selain sumber daya alam, dunia internasional hanya melihat Indonesia sebagai negara yabg memiliki pasar besar.
Menurutnya, selama ini Indonesia hanya dilihat sebagai negara tujuan bagi para produsen, karena memiliki pasar yang besar.
Baca juga: Menristek: Indonesia Harus Berbasis Inovasi Jika Ingin Jadi Negara Maju
"Biasanya yang menonjol di dalam berbagai macam survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga di dunia, Indonesia dikenal karena size atau ukuran dari marketnya. Alias Indonesia lebih dianggap sebagai potensi pasar yang menjanjikan bagi para produsen, bagi para pelaku bisnis global," ungkap Bambang.
Bambang mengungkapkan Indonesia dapat menjadi negara maju jika mampu menghasilkan inovasi. Dirinya menyebut banyak negara yang menjadi maju karena inovasi yang diciptakannya.
"Sejarah juga menunjukkan atau fakta menunjukkan yang berhasil lompat dari status negara yang menengah menjadi negara maju hanyalah melalui yang namanya inovasi," pungkas Bambang.