News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 73, 75, 76 Buku Tematik Subtema 2: Hebatnya Cita-Citaku

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cover Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 6 - Kunci jawaban Tema 6 Kelas 4 SD/MI Subtema 2: Hebatnya Cita-Citaku Pembelajaran 2 halaman 73, 75 dan 76.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 4 SD berjudul Cita-Citaku.

Selanjutnya Subtema 2 tentang Hebatnya Cita-Citaku.

Kunci jawaban ini berisikan pembelajaran 2 halaman 73, 74, 75, 76, dan 77.

Kunci jawaban Buku Tematik kelas 4 SD ini masuk Tema 6.

Baca juga: Apakah Cita-cita Patih Gajah Mada Terlalu Tinggi saat Itu? Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Buku Tematik

Artikel ini berisi kunci jawaban soal pembelajaran di halaman 73, 74, 75, 76, dan 77.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Berikut ini kunci jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Subtema 2 dengan judul Hebatnya Cita-Citaku.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 84 85 86 91 92 Buku Tematik Cita-citaku

Pembelajaran 2

Halaman 73

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 2

Profesi apa sajakah yang ditunjukkan oleh gambar-gambar tersebut?

Jawaban:

1. Pelukis

2. Sutradara

3. Penari

4. Pesulap

Pekerja seni adalah orang yang memiliki bakat dan kemampuan tertentu yang bekerja di berbagai bidang kesenian.

Para penari, pelukis, animator, sutradara, dan pesulap merupakan beberapa contoh pekerja seni.

Para pekerja seni ini bekerja untuk membuat orang lain merasa senang dan semakin menghargai keindahan di sekitarnya.

Ada banyak penari daerah yang telah berjasa bagi perkembangan seni di Indonesia dan memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara.

Para penari daerah biasanya bermula dari kesenangan menari dan menurunkan tradisi seni daerah.

Sungguh mulia peran para penari daerah itu.

Berikut ini adalah sebuah kisah tentang seorang penari daerah.

Bacalah teks berikut dengan saksama!

Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi

Seorang ibu bernama Supinah, mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai seorang penari Gandrung.

Tari Gandrung berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur yang sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial Belanda.

Tari Gandrung merupakan tari penyampai pesan untuk para pejuang yang bergerilya pada Perang Puputan Bayu tahun 1771.

Oleh karenanya, pada awalnya penari Gandrung adalah laki-laki. Pada tahun 1895 mulai muncul generasi penari gandrung wanita.

Ibu Supinah mulai menjadi penari Gandrung pada usia 14 tahun, yaitu sejak tahun 1979. Ibu Supinah belajar pada sebuah kelompok Tari Gandrung yang dipimpin oleh Akidah, yaitu Gandrung Akidah.

Di sana Bu Supinah belajar dengan rajin sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, diperkenankan menari di pentas.

Saat itu, Ibu Supinah sering tampil di pentas untuk acara-acara tertentu seperti undangan atau perkawinan yang biasa digelar di masyarakat Banyuwangi.

Ibu Supinah tidak pernah menyesali keputusannya untuk menjadi seorang penari Gandrung. Ibu Supinah bangga karena tari Gandrung melambangkan kesuburan.

Ibu Supinah bahkan pernah diundang menari ke mancanegara, seperti Amerika, Korea, dan Cina.

Ibu Supinah tidak menyangka bahwa profesinya sebagai penari Gandrung mendapatkan penghormatan yang tinggi.

Ibu Supinah bangga telah mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di mancanegara.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 84, 85, 86, 91, 92 Buku Tematik Cita-citaku Subtema 2

Jawaban Halaman 75

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa nama dan asal daerah dari tarian yang menjadi profesi Ibu Supinah?

Jawaban:

Nama tarian yang menjadi profesi Ibu Supinah adalah Tari Gandrung.

Tari Gandrung adalah tari yang berasal dari Banyuwangi.

2. Apakah peran tarian tersebut pada saat perjuangan melawan penjajahan?

Jawaban:

Dalam perjuangan melawan penjajah, Tari Gandrung berperan sebagai penyampai pesan untuk para pejuang yang bergerilya.

3. Sikap dan nilai apa sajakah yang ditunjukkan Ibu Supinah sebagai seorang penari daerah?

Jawaban:

Sikap sebagai seorang penari daerah yang ditunjukkan Ibu Supinah adalah sikap percaya diri dengan kemampuan diri sendiri.

Selain itu, Ibu Supinah juga bangga terhadap kebudayaan sendiri.

4. Menurutmu, nilai, sikap, dan keterampilan apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang penari?

Jawaban:

Untuk menjadi seorang penari harus mempunyai niat belajar agar mampu membawakan tarian dengan bagus.

Selain itu, sikap percaya diri juga penting saat latihan maupun pentas.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 69 70 71 72 Buku Tematik Panas dan Perpindahannya Subtema 2

Jawaban Halaman 76

Puisi Penari

Karya: Hascahya Trilion Laksono

Anggunnya gerak tubuhmu
Lentiknya jemari-jemari berpadu indah

Derap langkah gemulai
Hentakan irama mengalun syahdu

Lirikan mata yang tajam
Berubah sekejap menjadi indah

Kibasan selendang emas bergoyang perlahan
Liukan leher mengundang kekaguman

Menari dan terus menari
Dengan senyum dan ketulusan

Gerakanmu sungguh indah
Karena engkau menari dengan hatimu.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 SD Halaman 84 86 87 88 89 90 Buku Tematik Pembelajaran 1 Subtema 3

Diskusikan bersama dengan teman sebangkumu untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut!

1. Apakah judul puisi di atas? Siapakah penulisnya?

Jawaban:

Puisi di atas berjudul Puisi Penari.

Penulisnya adalah Hascahya Trilion Laksono.

2. Terdiri atas berapa baitkah Puisi Penari?

Jawaban:

Puisi tersebut terdiri dari 6 bait.

3. Terdiri atas berapa bariskah puisi tersebut?

Jawaan:

Puisi tersebut terdiri dari 12 baris.

4. Bercerita tentang apakah Puisi Penari?

Jawaban:

Puisi Penari bercerita tentang detail seorang penari yang sedang memperagakan sebuah tarian.

*)Disclaimer:

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sumber Buku: Karitas, Diana Puspita dkk. 2013. Buku Siswa SD/MI Kelas IV Tema 6 Cita-Citaku Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(Tribunnews.com/Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini