TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 5 SD edisi revisi 2017 halaman 94, 97, 98, 99, 102, 103.
Buku Tematik Tema 6 untuk SD kelas 5 edisi revisi 2017 ini berjudul Panas dan Perpindahannya.
Subtema 2 dalam Buku Tematik ini berjudul Perpindahan Kalor di Sekitar Kita.
Dalam artikel ini, berisi kunci jawaban soal yang ada dalam pembelajaran 3 di halaman 94, 97, 98, 99, 102, dan 103.
Kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 kelas 5 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawab soal sendiri.
Setelah itu, gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 94 97 98 99 102 103 Tematik Subtema 2 Pembelajaran 3 yang Tribunnews kutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber lainnya:
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 5 Kelas 3 Halaman 116, 117, 119 Buku Tematik Pembelajaran 6 Subtema 2
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 103, 104, 105, 106 Buku Tematik Cita-citaku
Kunci Jawaban Halaman 94
Ayo Membaca
Kamu tentu tahu bahwa manusia, memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup manusia berupa kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
Setiap kali manusia melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selalu memberikan pengaruh kepada lingkungannya, baik lingkungan alam, maupun lingkungan ekonomi, sosial, dan budaya.
Bacalah artikel berikut untuk memahami salah satu sisi kehidupan nelayan dalam membangun kesejahteraan hidupnya.
Kehidupan Nelayan Pemburu Paus
Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu desa nelayan tradisional yang menjadikan laut sebagai ladang kehidupan mereka.
Laut adalah ibu yang memberikan kehidupan sejak zaman nenek moyang mereka.
Dari hasil laut, masyarakat di desa ini telah berhasil mengirimkan anak-anak mereka untuk bersekolah dan pada akhirnya bekerja.
Masyarakat nelayan di desa Lamalera, memiliki tradisi berburu paus yang telah diturunkan bertahun-tahun oleh nenek moyang mereka.
Tidak sembarang paus yang mereka buru, hanya paus yang sudah tua saja yang mereka buru.
Jika mereka menemukan paus muda, masyarakat nelayan di desa ini akan mengembalikannya ke laut lepas.
Mereka pun bersepakat secara adat bahwa dalam setahun, tidak boleh lebih dari 15 paus yang mereka buru. Dengan demikian, mereka tetap menjaga agar paus tidak punah.
Untuk berburu paus, para nelayan melakukan pemantauan dari bibir pantai dan dari atas bukit.
Ada beberapa orang yang senantiasa berada di bukit itu untuk memantau, sambil melakukan kegiatan lainnya seperti memperbaiki jala, menganyam atap perahu dari daun lontar, memasak, atau membaca buku.
Jika mereka melihat paus, mereka akan berteriak “baleo” yang berarti paus. Teriakan itu, membuat para nelayan yang berada di bibir pantai segera bersiap melaut.
Mereka akan mengirimkan sebuah perahu untuk mengamati jenis dan umur paus. Jika mereka melihat paus itu layak ditangkap, mereka akan akan memanggil perahu-perahu lain untuk mendekat.
Daging dan minyak paus yang berhasil ditangkap kemudian akan dibagi ke seluruh warga desa.
Pembagian diutamakan bagi janda dan yatim piatu, baru kemudian kepada penangkap paus, pemilik perahu, lalu kepada masyarakat lainnya.
Daging dan ikan paus ini dapat ditukar dengan jagung, umbi-umbian, buah-buahan, dan sayuran dari masyarakat pegunungan. Kegiatan barter ini dilakukan di Pasar Wulandoni, sekitar 3 km dari Lamalera.
(Penulis : Kornelis Kewa Ama, Kompas, 4 maret 2017, dengan penyesuaian)
Ayo Menulis
Bacaan di atas merupakan salah satu teks penjelasan yang dimuat pada sebuah surat kabar. Surat kabar merupakan salah satu jenis media cetak yang paling banyak digunakan masyarakat.
Surat kabar atau koran merupakan salah satu media cetak yang dapat memberikan berbagai macam informasi.
Untuk memahami sebuah teks penjelasan pada bacaan di atas, kamu perlu mengetahui pokok pikiran di setiap paragrafnya. Temukanlah pokok-pokok pikiran dalam setiap paragraf dengan melakukan kegiatan berikut ini.
1. Siapkan sejumlah kartu atau kartu pokok pikiran seperti contoh di bawah ini sesuai dengan jumlah paragraf pada bacaan di atas.
Jawaban:
- Desa Lamalera merupakan salah satu desa nelayan tradisional.
- Masyarakat Desa Lamalera tetap menjaga agar paus tidak punah.
- Nelayan berburu paus dengan melakukan pemantauan dari bibir pantai dan atas bukit.
- Daging dan minyak paus yang ditangkap dibagikan ke seluruh warga desa.
2. Bacalah kembali bacaan tersebut dan temukan pokok pikiran di setiap paragrafnya.
3. Tuliskanlah pokok pikiran tersebut pada kartu yang telah kamu siapkan.
4. Diskusikanlah pokok pikiran dengan teman-teman di dalam kelompokmu. Berikan komentar dan saran yang membangun untuk setiap pokok pikiran yang dibuat temanmu.
5. Kelompokan pokok pikiran yang sama pada setiap paragraf.
6. Ambillah sebuah karton, lalu tuliskan di bagian paling atas judul bacaan.
7. Buatlah garis-garis penghubung sesuai jumlah paragraf yang ada.
8. Tempelkan semua pokok pikiran yang dibuat teman sekelompokmu sesuai paragrafnya.
9. Buatlah sebuah paragraf untuk membuat kesimpulan terhadap bacaan tersebut.
10. Presentasikanlah hasil analisis bacaanmu di depan kelas.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 119 120 121 122 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 5
Ayo Berdiskusi
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang ingin kamu ketahui tentang peristiwa yang terjadi di sekitarmu. Bertanya merupakan kegiatan mencari jawaban tentang sesuatu yang belum diketahui.
Kita dapat bertanya kepada siapa pun, termasuk kepada teman sebaya. Kegiatan bertanya juga dapat menjadi kegiatan awal sebuah diskusi.
Ikutilah tahapan kegiatan berikut ini dengan saksama di dalam kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang.
1. Buatlah dua pertanyaan berdasarkan bacaan.
Jawaban:
- Di mana letak desa Lamalera? (Desa lamalera terletak di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur).
- Berapa jumlah paus yang boleh diburu oleh masyarakat desa Lamalera selama setahun? (Tidak boleh lebih dari 15 ekor paus).
2. Tuliskanlah pertanyaanmu di selembar kertas kecil. Tuliskan nama dan pertanyaanmu dengan jelas dan menggunakan kalimat tanya yang benar.
3. Gulunglah kertas pertanyaanmu lalu masukkan ke dalam sebuah wadah.
4. Secara bergiliran anggota kelompok mengambil gulungan kertas dari dalam wadah.
5. Setelah semuanya mendapatkan sebuah gulungan kertas, bukalah lembar pertanyaan secara bersamaan.
6. Lalu tuliskan jawabannya di bawah pertanyaan tersebut.
7. Tempelkan kertas pertanyaan dan jawabannya di salah satu dinding kelas. Lakukan kegiatan yang sama untuk pertanyaan kedua.
8. Lihatlah kembali pertanyaan yang telah kamu buat, dan jawaban dari teman-temanmu. Lakukanlah diskusi dengan teman yang menjawab pertanyaanmu untuk mendapatkan keterangan yang lebih lengkap.
Baca juga: Bagaimanakah Cara Nenek Moyang Kita untuk Mendapatkan Api? Jawaban Tematik Tema 6 Kelas 5 SD
Kunci Jawaban Halaman 97, 98
Ayo Membaca
Luasnya lautan dan samudra yang mengelilingi wilayah Indonesia, memengaruhi kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat nelayan setempat.
Interaksi masyarakat nelayan dengan lingkungannya sangatlah erat. Keterikatan antara masyarakat nelayan dengan lingkungannya terwujud salah satunya melalui kegiatan upacara tradisi nelayan.
Setiap masyarakat nelayan di Indonesia memiliki kegiatan yang berbeda sebagai bagian dari upacara tradisi. Salah satunya adalah masyarakat nelayan Pantai Malo, Kokorotan, Sumatra Utara.
Bacalah artikel berikut ini dengan saksama!
Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo
Festival Mane’e, merupakan tradisi adat untuk penangkapan ikan. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Pantai Malo, Kokorotan, Sulawesi Utara.
Ritual ini biasa disebut dengan ritual menangkap ikan dengan doa-doa dalam bahasa adat kuno.
Mereka berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar nelayan mendapatkan tangkapan yang banyak, dan mendapatkan perlindungan agar terhindar dari bahaya.
Penangkapan ikan dimulai dengan berkumpulnya para pemuka adat bersama perwakilan pemerintah setempat.
Mereka bermusyawarah untuk menentukan tanggal yang tepat untuk melakukan ritual mane’e. Selanjutnya, para pemuka adat ini akan memanjatkan doa-doa dalam bahasa adat kuno.
Sementara, masyarakat lainnya mengumpulkan tali dan janur (daun kelapa yang masih muda) untuk dibuat jaring yang disebut dengan sammy.
Tibalah hari yang ditentukan untuk melaksanakan ritual mane’e. Para pemuka adat dan pemerintah setempat, membawa sammy ke Pantai Malo.
Beramai-ramai mereka menariknya sepanjang mungkin ke arah laut hingga membentuk sebuah kolam. Ketika ikan-ikan telah banyak terperangkap ke dalam sammy, masyarakat pun mulai menangkapnya.
Hasil tangkapan ikan ini akan disantap bersama dalam pesta rakyat yang digelar saat itu.
Ada hal yang menarik sepanjang ritual hingga pesta rakyat ini, yaitu masyarakat dilarang mengenakan pakaian berwarna merah sebagai pantangan.
Ritual seperti ini masih dilaksanakan hingga kini. Masyarakat meyakini ritual ini sebagai ucapan syukur dan permohonan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, kegiatan ini mengandung nilai-nilai kebersamaan antar anggota masyarakat dan kepedulian untuk memelihara laut sebagai sumber kehidupan masyarakat.
Nilai-nilai kerja sama, persatuan dan kesatuan pun, sangat bisa dirasakan sepanjang persiapan hingga dilaksanakannya ritual ini.
(Sumber artikel : Berani, Weekly newspaper, No 15, 2015, dengan penyesuaian)
Berdasarkan bacaan di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Apakah tujuan dilaksanakannya Festival Mane’e tersebut?
2. Siapa saja yang berperan penting dalam upacara tersebut?
3. Menurutmu, apa manfaat kegiatan upacara tradisi nelayan terhadap kesejahteraan nelayan dan kehidupan masyarakat nelayan setempat?
4. Adakah hal menarik yang kamu dapatkan dari kegiatan upacara nelayan tersebut?
5. Adakah kegiatan serupa yang dilakukan oleh masyarakat nelayan yang berada paling dekat dari tempat tinggalmu? Jika ada, ceritakanlah!
Jawaban:
1. Festival Mane’e bertujuan agar nelayan mendapat tangkapan yang banyak dan mendapatkan perlindungan agar terhindar dari bahaya.
2. Yang berperan dalam upacara tersebut adalah pemuka adat beserta masyarakat setempat.
3. Sangat bermanfaat dengan kegiatan tersebut, dengan begitu masyarakat setempat dapat memperoleh tangkapan ikan secara lebih mudah dan pastinya mendapat penghasilan lebih banyak.
4. Hal yang menarik adalah masyarakat dilarang mengenakan pakaian berwarna merah sebagai pantangan.
5. Ya ada, tradisi sedekah laut bagi nelayan di pesisir Juwana. Dikenal dengan nama larung sesaji Kali Juwana, tradisi ini diawali dengan pawai mengarak miniatur kapal nelayan hingga dilarung di laut. Miniatur kapal tersebut berisi kepala kambing, nasi tumpeng, lengkap beserta jajanan pasar.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 SD: Halaman 60, 61, 62, dan 63 Tematik Subtema 2 Pembelajaran 2
Baca juga: Apakah Tujuan Dilaksanakannya Festival Mane’e Tersebut? Jawaban Tematik Kelas 5 SD Tema 6 Halaman 97
Kunci Jawaban Halaman 99
Ayo Mengamati
Kegiatan nelayan di pantai dan laut tidak hanya untuk pembangunan ekonomi, tetapi juga untuk membangun kehidupan sosial budaya masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan untuk meneruskan budaya kehidupan masyarakat nelayan yang telah dilakukan bertahun-tahun.
Kegiatan masyarakat nelayan di satu tempat dan tempat lain tidaklah sama. Hal ini dipengaruhi juga oleh kehidupan sosial masyarakatnya.
Kehidupan masyarakat di sekitarmu mungkin juga memiliki keunikan sendiri. Oleh karenanya, lakukanlah kegiatan pengamatan sebagai berikut:
1. Bekerjalah bersama dengan temanmu yang tinggal di daerah yang sama atau berdekatan.
2. Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggalmu.
3. Identifikasi kegiatan masyarakat untuk membangun ekonominya, misalnya ada yang berdagang, bertani atau menangkap ikan.
4. Identifikasi kegiatan kemasyarakatan yang terjadi di daerah tempat tinggalmu. Misalnya, kegiatan bersama yang dilakukan anggota masyarakat.
5. Tuliskanlah hasil pengamatanmu ke dalam bentuk laporan singkat dengan menggunakan format “Laporan Hasil Pengamatan” seperti contoh di bawah ini!
Jawaban:
Laporan Hasil Pengamatan
Tempat pengamatan: Juwana, Kab. Pati, Jawa Tengah.
Hal yang diamati:
1. Interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya
2. Upaya manusia dalam berperan serta membangun perekonomian
Hasil pengamatan:
1. Interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya: Masyarakat hidup dengan saling gotong-royong, serta mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan suatu masalah.
2. Upaya manusia dalam berperan serta membangun perekonomian: Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan. Selain itu, ada juga yang berdagang di pasar, menjual hasil tangakapan para nelayan.
Kesimpulan apa yang kamu dapatkan dari kegiatan ini? Tuliskanlah kesimpulanmu di bawah ini!
Kesimpulan:
Kesimpulannya adalah kita sebagai masyarakat harus berinteraksi dengan lingkungan di sekitar dengan baik.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Halaman 111 112 116 117 119 Buku Tematik Pembelajaran 6 Subtema 2
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 45 46 47 48 45 50 51 52 Buku Tematik Cita-citaku Subtema 1
Kunci Jawaban Halaman 102, 103
Ayo Berdiskusi
Dengan menggunakan bacaan tentang nelayan Lamalera dan nelayan Pantai Malo, diskusikan hak-hak dan kewajiban apa saja yang dimiliki oleh para nelayan tersebut.
Bagaimana dengan warga negara yang lain, misalnya para guru? Bagaimana hak dan kewajiban mereka? Bagaimana dengan kamu sebagai siswa? Apa saja hak dan kewajiban kalian?
Gunakan tabel berikut ini untuk melakukan analisis terhadap hak dan kewajiban warga negara sesuai cara interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Bandingkanlah hak dan kewajiban para nelayan, para petani, dan juga pelajar seperti kamu.
Jawaban:
Nelayan Lamalera atau Nelayan Pantai Malo
Hak: Memperoleh ikan sebagai bahan makanan
Kewajiban: Menjaga kelestarian laut sebagai habitat ikan
Petani
Hak: Memperoleh dan mempelajari tentang pertanian, tersdianya pupuk dan obat-obatan.
Kewajiban: Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan lahan pertanian.
Pelajar
Hak: Memperoleh pendidikan yang baik.
Kewajiban: Rajin belajar dan mematuhi peraturan di sekolah.
Diskusikan dan presentasikanlah hasil diskusimu di depan kelas. Dengarkan dan cermatilah ketika kelompok yang lain melakukan presentasi.
Catatlah hal-hal menarik dari semua presentasi yang dilakukan teman-teman kelasmu. Lalu tuliskanlah kesimpulanmu.
Kesimpulan:
Kesimpulannya adalah antara hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain karena keduanya sama – sama harus dijalankan sekaligus didapatkan.
Ayo Mencoba
Apakah kamu melihat persamaan dan perbedaan antara hak dan kewajiban dari para guru, nelayan, dan kamu sebagai seorang siswa?
Kamu tentu tahu bahwa setiap hak dapat diusahakan melalui kewajiban, baik kewajiban yang menyangkut hak orang lain, maupun kewajiban pribadi.
Cobalah renungkan, kewajiban apa saja yang harus kamu lakukan dan tingkatkan sebagai seorang siswa?
Tuliskanlah beberapa kewajiban yang harus kamu tingkatkan ke dalam sebuah janji yang harus kamu ingat untuk dilakukan.
Tuliskanlah dengan kalimat yang jelas dan singkat sehingga kamu mudah mengingatnya di tempat yang disediakan di bawah ini!
Jawaban:
Aku berjanji untuk:
- Hormat dan patut pada guru
- Belajar lebih rajin
- Disiplin
- Jujur dan tanggung jawab
- Tidak membedakan-bedakan teman
Ayo Renungkan
1. Apa saja sikap dan keterampilan yang kamu kembangkan pada hari ini?
2. Apa saja tantangan yang kamu hadapi untuk melakukan kewajibanmu sebagai seorang pelajar? Bagaimanakah caramu untuk mengatasinya?
Kerja Sama dengan Orang Tua
Tunjukkan janjimu untuk melakukan kewajibanmu sebagai seorang pelajar kepada orang tuamu. Diskusikanlah dengan orang tuamu, bagaimana kamu akan melakukan kewajiban itu.
Mintalah bantuan mereka untuk selalu mengingatkan dan mendorongmu melakukan kewajibanmu.
*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Latifah)