TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan FKIP Universitas Borneo Tarakan Suyadi meminta pemerintah daerah (Pemda) mempersiapkan mitigasi untuk menghadapi menurunnya kemampuan belajar siswa (learning loss) akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan.
Menurut Suyadi, Pemda harus mempersiapkan mitigasi bersama guru, orangtua, dan masyarakat untuk mencegah dampak buruk dari learning loss.
"Upaya mitigasi bersama ini akan berhasil jika pemda memberikan dukungan pelatihan serta pendampingan kepada guru," ujar Suyadi dalam Webinar Mitigasi Learning Loss, Kamis (11/2/2021).
Mitigasi, menurut Suyadi, dilakukan melalui asesmen ulang kemampuan belajar siswa, penerapan pembelajaran yang terdiferensiasi.
Sekaligus memfokuskan proses belajar hanya untuk mencapai kompetensi prasyarat dan esensial.
"Jika diserahkan begitu saja kepada sekolah tanpa adanya dukungan pembiayaan, aturan, pelatihan, dan pendampingan maka sekolah akan kesulitan melakukan mitigasi," kata Suyadi.
Baca juga: Learning Loss Dapat Timbulkan Tekanan Psikososial Bagi Siswa
PJJ yang berkepanjangan, menurut Suyadi, telah berdampak pada menurunnya kemampuan belajar siswa.
Menurut Suyadi, learning loss memberikan dampak psikososial terhadap anak-anak.
Kesenjangan akses belajar, ketidakmerataan infrastruktur, dan perbedaan keterampilan pedagogis guru menjadi beberapa faktor penyebab terjadinya learning loss.
Sedangkan dalam jangka waktu lebih panjang, learning loss mengakibatkan ketidakmampuan tamatan pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai.