TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengajak sekolah-sekolah yang berada di Papua Barat untuk bergabung dalam program Sekolah Penggerak.
Pendaftaran program ini akan berakhir pada 6 Maret 2021 mendatang.
Menurutnya, hanya sekolah yang memiliki kemauan kuat untuk melakukan lompatan yang diharapkan mendaftar dalam program ini.
"Kalau mau kerja keras untuk menjadi inspirasi perubahan di dalam daerah masing-masing, mari ikut bergabung," kata Nadiem melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/2/2021).
Program Sekolah Penggerak, menurut Nadiem, merupakan kesempatan bagi sekolah untuk melakukan transformasi intensif dalam jangka waktu tiga tahun.
Namun, Nadiem mengingatkan proses menjadi Sekolah Penggerak bukan hal yang mudah.
Baca juga: Nadiem: Program Sekolah Penggerak Terintegrasi dengan Ekosistem Sekolah
"Karena ada intervensi dari kepala sekolah, guru, dan orang tua. Proses kurikulum juga ada perubahan, proses pembelajaran berubah, dan pendampingan guru juga berubah," ungkap Nadiem.
Pada angkatan pertama, Sekolah Penggerak hanya akan dibuka untuk 2.500 sekolah.
“Ini tugas yang berat, tapi kalau berhasil, dampak terhadap murid dan sekolah akan luar biasa," sambungnya.
Kemendikbud menargetkan 10 tahun ke depan seluruh sekolah di Indonesia akan menjadi Sekolah Penggerak.