TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengingatkan karakteristik paling penting dari pada guru penggerak dan guru yang baik yaitu pola pikir yang membuat ingin selalu mengembangkan diri.
Nadiem mengatakan para guru penggerak adalah mereka yang haus akan ilmu dan punya kemauan untuk terus belajar untuk menjadi lebih baik.
"Guru yang punya growth mindset, pasti percaya bahwa setiap guru dan murid juga punya potensi untuk menjadi lebih baik," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/02/2021).
Menurutnya, hal terbesar yang berdampak kepada pembelajaran siswa adalah karakter dan pola pikir dari pada guru-gurunya.
"Guru yang merdeka, mau mengajar di hutan ataupun di ladang, murid-muridnya akan belajar. Guru yang tidak merdeka, mau sekolahnya sebaik apapun, murid-muridnya tetap tidak belajar," kata Nadiem.
Dirinya mengimbau guru penggerak agar dapat menginspirasi guru-guru di sekitarnya.
Baca juga: Nadiem: Guru Penggerak Akan Jadi Syarat Menjadi Kepala Sekolah
Inspirasi ini, menurut Nadiem, akan dilanjutkan kepada orang tua sebagai guru di rumah murid-muridnya.
"Guru penggerak harus mengajak guru lain untuk mengubah paradigma mengajar. Setelah berbagi kepada sesama guru, harus disebarkan juga ke orang tua," ucap Nadiem.
Sementara itu, tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah memerdekakan potensi-potensi yang ada pada masing-masing guru untuk selalu menjadi lebih baik.
Seperti diketahui, program Guru Penggerak berbentuk pelatihan mandiri dan kelompok secara terbimbing bagi guru dengan pendampingan terbimbing oleh pengajar praktik (pendamping) yang berasal dari guru berpengalaman kepala sekolah, dan pengawas sekolah, atau praktisi pendidikan.
Program ini bertujuan untuk menghasilkan bibit-bibit unggul pemimpin Indonesia di masa yang akan datang.
Perjalanan Guru Penggerak dimulai dengan tahap seleksi dan mengikuti rangkaian Program Pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan.