TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengungkapkan saat ini masih banyak perguruan tinggi yang belum dapat membuka prodi baru.
Padahal, menurut Dede, perguruan tinggi harus melakukan transformasi untuk menghadapi bonus demografi.
"Catatan penting dari ini untuk pemerintah adalah masih ada 1.164 perguruan tinggi atau 59 persen yang tidak memiliki otonomi dalam membuka Prodi baru. Ini berdasarkan data yang disampaikan BAN-PT tanggal 11 Maret 2019," ujar Dede dalam Unpad Kampus Merdeka Webinar Series, Kamis (4/3/2021).
Dede mengungkapkan Indonesia akan mengalami bonus demografi. Kemungkinan besar pada tahun 2045, penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 300 juta.
Sementara usia 20 sampai 35 tahun sekitar 25 persen atau setara dengan 63 juta dari 179,1 juta jiwa usia produktif.
Menghadapi bonus demografi, Dede menilai perguruan tinggi dapat membuka program studi baru.
"Dengan kondisi yang saat ini terjadi adalah bahwa harapan untuk peluang dan tantangan ke depan perguruan tinggi mampu kontribusi dan transformasi pendidikan tinggi. Dengan cara membuka prodi baru yang bisa mempersiapkan SDM yang berkualitas, dan bekerjasama dengan organisasi," ungkap Dede.
Baca juga: Survei: 30 Persen Sikap Toleransi Mahasiswa di Kampus Rendah
Proses untuk mempersiapkan SDM berkualitas dapat dilakukan perguruan tinggi dengan bekerja sama dengan lembaga atau dunia usaha.
Kolaborasi tersebut mencakup penyusunan kurikulum, praktek kerja, penyerapan lapangan kerja. Kementerian juga dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi dan mitra prodi untuk melakukan pengawasan.
"Kemudian implementasi kebijakan dan program kampus merdeka di perguruan tinggi di langsung juga dalam peningkatan kualitas pembelajaran kemahasiswaan," kata Dede.
Dirinya mengungkapkan ada sejumlah program strategis yang diproyeksikan dapat mencetak 50.000 mahasiswa berwirausaha, 400.000 mahasiswa kampus merdeka, dan 660 Prodi inovasi pembelajaran digital.
Kampus Merdeka juga diharapkan dapat mendorong terjadinya inovasi dan akselerasi pengembangan keilmuan berbasis lintas prodi.