2. Siklus Sedang
Siklus sedang terjadi ketika air laut menguap.
Uap air dibawa oleh angin menuju daratan.
Di ketinggian tertentu, uap air mengalami proses kondensasi menjadi awan.
Awan kemudian menjadi hujan yang jatuh di daratan.
Hujan akan meresap ke dalam tanah, sebagian akan diserap oleh akar tumbuhan.
Sebagian lagi akan terbawa aliran air permukaan seperti sungai dan parit.
Lewat saluran-saluran air, air itu kembali ke laut.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang diawali air laut yang menguap.
Uap air mengalami kondensasi hingga menjadi awan.
Awan dibawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan.
Selanjutnya, awan tersebut bergabung dengan uap air lain yang berasal dari penguapan air di permukaan seperti dari danau, sungai, dan hasil transpirasi tumbuhan.
Gabungan awan dan uap air tersebut, akan jatuh sebagai hujan.
Dikarenakan, dipengaruhi ketinggian tempat, uap air mengenai lapisan udara dingin.
Udara dingin tersebut mengubah uap air menjadi salju sehingga terjadilah hujan salju atau es di pegunungan tinggi.
Proses inilah yang menjadi penyebab adanya bongkahan es atau salju di puncak pegunungan.
Bongkah-bongkah es itu, akan meluncur ke tempat lebih rendah akibat gaya gravitasi.
Bongkahan es yang meluncur karena gaya gravitasi ini disebut gletser.
Gletser kemudian mencari dan mengalir melalui perairan darat serta kembali ke laut
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Nibras Nada Nailufar)