Saat beristirahat, ia melihat begitu banyak cacing di dasar sungai. Cacing-cacing itu nampak gemuk dan lezat.
"Pasti cacing-cacing itu sangat enak. Badannya gemuk-gemuk sekali," ucap hewan bersayap itu dalam hati.
Kemudian, ia berusaha menyelam ke dalam air untuk menangkap para cacing. Akan tetapi, ia selalu gagal karena tak sanggup berenang.
Saat memandangi cacing-cacing itu, ia melihat seekor ikan yang sedang berenang dalam air. Dalam hati, ia berkata, "Tuhan, kenapa Engkau tak memberiku ekor dan sirip supaya aku bisa berenang dan menangkap cacing-cacing itu."
Si Ikan melihat burung selalu menyelam ke air. Ia pun penasaran, apa yang sebenarnya hewan itu lakukan.
"Permisi, apa yang sedang kau lakukan?" tanyanya pada hewan yang beterbangan itu.
"Aku sedang mencoba menyelam ke dasar sungai untuk menangkap cacing, tapi aku tak kunjung berhasil," ungkap si Burung.
"Hmm, daritadi aku juga melihatmu melompat-lompat. Apa yang sedang kau lakukan?" tanya si Burung.
"Sebenarnya, aku sangat menginginkan biji-bijian yang ada pada pohon itu. Tapi, aku tak punya sayap sepertimu sehingga aku tak bisa mendapatkannya," ungkap hewan yang hidup dalam air ini.
"Bagaimana kalau kita saling membantu saja? Kau mengambilkan cacing untukku dan aku kan ambilkan biji-bijian untukmu," ungkap Burung pada Ikan.
"Ide yang bagus, Kawan," sahut si Ikan yang merasa bahagia. Sejak saat itu, mereka pun hidup bersahabat dan saling tolong menolong.
Ayo, ceritakan kembali dongeng yang telah disampaikan guru!
Jawaban:
Ikan dan Burung