Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan SMK Pusat Keunggulan tidak bertujuan untuk membentuk sekolah unggulan.
Menurut Wikan, tidak ada eksklusivitas dalam konsep program SMK Pusat Keunggulan ini.
"Tidak ada konteks keunggulan, sekolah favorit dan unggul ya unggul sendiri, ya enggak," kata Wikan dalam webinar Kemendikbud, Jumat (19/3/2021).
Wikan mengatakan 900 SMK Pusat Keunggulan yang bergerak di tahun pertama ini bakal menjadi penggerak bagi sekolah lainnya.
SMK Pusat Keunggulan, menurut Wikan, dibentuk untuk membantu SMK lain ikut meningkatkan kualitasnya.
"Karakter unggul itu kita harapkan mereka menjadi SMK yang bisa mengimbaskan ke SMK yang lain," ujar Wikan.
Baca juga: Nadiem: Sektor Pendidikan Berperan Penting Hapuskan Perkawinan Anak
Dirinya berharap SMK Pusat Keunggulan dapat melatih SMK lainnya.
Program ini, menurut Wikan, mendorong seluruh SMK di Indonesia menjadi SMK yang unggul.
"Bahkan infrastruktur yang kita berikan ke SMK Pusat Keunggulan itu harus boleh dipakai oleh guru SMK lain untuk mengembangkan diri atau anak SMK lain. Jadi konteks unggulan itu, in the end semua mesti unggul," ucap Wikan.
Baca juga: Kemendikbud: Perguruan Tinggi Bakal Jadi Kakak Pendamping untuk SMK Pusat Keunggulan
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim meluncurkan program SMK Pusat Keunggulan yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar episode delapan.
Nadiem mengatakan kebijakan ini merupakan upaya pemerintah menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas.
"Hari ini hari yang spesial karena hari ini kita meluncurkan Merdeka Belajar episode ke delapan SMK Pusat Keunggulan. Ini merupakan realisasi daripada visi pak presiden mengenai SDM unggul Indonesia melalui pendidikan vokasi yang berkualitas dan untuk meningkatkan berbagai macam objektif SDM kita di negeri ini," ujar Nadiem dalam konferensi pers daring, Rabu (17/3/2021).