TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini delapan jenis manusia purba di Indonesia beserta ciri-cirinya.
Manusia purba atau yang kerap kita sebut sebagai nenek moyang ini memiliki penampilan fisik yang berbeda dengan kita saat ini.
Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, manusia purba sudah ada di bumi sejak zaman Pleistosen.
Kemudian manusia purba mengalami evolusi yang menyesuaikan dengan keadaan alam dan kebutuhan manusia.
Baca juga: Heboh Penemuan Kerangka Manusia di Sukabumi, Berawal Tercium Bau Bangkai di Tanah Galian
Baca juga: Penemuan Kerangka Wanita di Situs Purbakala Kumitir, Ahli Antropologi Turun Tangan Ungkap Misteri
Zaman pleistosen dibagi lagi menjadi tiga yakni Pleistosen awal (lapisan bawah), Pleistosen tengah dan Pleistosen akhir (lapisan atas).
Beberapa fosil manusia purba ditemukan di Indonesia.
Persebaran manusia purba di Indonesia juga dilengkapi dengan penemuan hasil kebudayaan dan alat-alat, seperti kapak perimbas, beliung persegi, hingga menhir di tempat yang sama.
Berikut ini jenis manusia purba di Indonesia beserta ciri-cirinya yang dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id:
1. Meganthropus Paleojavanicus
Manusia purba ini ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.
Dalam fosil bertubuh besar ini, ditemukan gigi, rahang, dan tengkorak.
Ciri-ciri manusia purba Meganthropus Paleojavanicus:
- Belum memiliki tulang dagu
- Rahang yang tegap dengan geraham yang besar
- Otot otot tengkuk kuat
- Tulang pipi tebal
- Kening yang menjorok ke depan dengan tonjolan belakang kepala yang tajam
2. Pithecanthropus Mojokertensis
Fosil manusia selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Mojokertensis.
Dari semua fosil yang ditemukan, para ahli beranggapan jenis Pithecanthropus Mojokertensis merupakan yang paling tua.
Fosil ini di Indonesia, tepatnya di Perning, Mojokerto, Jawa Timur oleh Weidenreich dan G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936.
Diketahui, Pithecanthropus hidup di masa Pleistosen awal, tengah dan akhir.
Fosil mereka banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:
- Alat pengunyah yang kuat
- Belum memiliki tulang dagu
- Terdapat tulang yang menonjol di belakang kepala
- Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis
- Berbadan tegap, tinggi badan 165-180 cm
- Isi tengkorak diperkirakan antara 750-1300 cc
3. Pithecanthropus Erectus
Jenis Pithecanthropus Erectus ditemukan di lembah Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah oleh Eugene Dubois tahun 1891.
Nama Pithecanthropus Erectus memiliki arti manusia kera yang berjalan tegak lurus dan dipandang sebagai spesies awal manusia yang hidup sekarang.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus:
-Tidak memiliki dagu
-Rahangnya menonjol ke depan
-Bentuk tubuh lebih kecil dari Pithecanthropus Mojokertensis
-Terdapat tonjolan kening di dahi
-Hidung lebar dan leher tegap
-Tinggi badan sekitar 160-180 cm
-Volume otak berkisar 750-900 cc
4. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth di Desa Ngandong, Jawa Tengah.
Nama yang dipilih memiliki arti ‘Manusia kera dari Solo’.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis:
- Memiliki rongga mata yang sangat panjang
- Tengkorak lonjong, tebal dan padat
5. Homo Wajakensis
Jenis ini ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten pada tahun 1889.
Penemuan jenis ini menjadi yang pertama di Asia.
Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis:
- Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kening.
- Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar
- Mukanya datar dan lebar
- Memiliki volume otak sekitar 1630 cc
- Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm
6. Homo Floresiensis
Fosil ini ditemukan di pulau Flores, Nusa Tenggara.
Penemuan fosil ini sempat menjadi perbincangan karena para ahli menilai bahwa Homo Floresiensis merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.
Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:
- Tinggi badan bisa mencapai satu meter
- Tengkorak kepala kecil
- Bentuk dahi sempit dan tidak menonjol
- Tulang rahang yang menonjol.
7. Homo Soloensis
Homo Soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah.
Manusia ini diketahui hidup sekitar 300 ribu hingga 900 ribu tahun yang lalu.
Ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis:
- Struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera
- Tinggi badan bisa mencapai 210 cm
- Volume otak mulai 1.000 cc hingga 1.300 cc
8. Homo Sapiens
Jenis ini memiliki nama Homo Sapiens yang berarti manusia cerdas.
Manusia purba ini diduga hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu.
Ciri-ciri manusia Homo Sapiens adalah:
- Memiliki volume otak yang lebih besar daripada Meganthropus dan Pithecanthropus, yakni sekitar 1350-1450 cc
- Tinggi badan antara 130-210 cm
- Berat badan antara 30-150 kg
(Tribunnews.com/Nadya)
Berita lain terkait ilmu pengetahuan.