Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menyelenggarakan program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) 2021.
PembaTIK adalah ajang untuk memperkuat kepedulian akan kompetensi terkait literasi TIK, yang diharapkan dapat membantu guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis TIK.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menargetkan 75.000 guru bakal mengikuti Pembatik.
"Pembatik telah menjadi salah satu program unggulan pusat data dan teknologi Kemendikbud, diikuti oleh 70.300 guru di seluruh Indonesia pada tahun 2020 luar biasa.
Dan tahun ini kami menargetkan 75.000 untuk mengikuti program bimbingan teknis," ujar Nadiem dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Nadiem: Teknologi Semakin Tidak Bisa Dipisahkan dari Dunia Pendidikan
Nadiem menjelaskan para guru yang mengikuti program pembatik 2021 akan melalui empat tingkatan level.
Level 1 mengenai literasi TIK, level 2 implementasi TIK, level 3 kreasi TIK, dan Level 4 berbagi dan berkolaborasi menghasilkan materi pembelajaran.
"Selanjutnya peserta terbaik dan dipilih menjadi sahabat rumah belajar dan akan mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar mewakili provinsi di seluruh Indonesia," kata Nadiem.
Mantan CEO Gojek ini meyakini para peserta Pembatik 2021 merupakan para tenaga pendidik terbaik Indonesia yang siap untuk menjadi jawaban untuk tantangan global.
"Serta mencetak calon-calon pemimpin masa depan dengan profil Pelajar Pancasila," tutur Nadiem.
Baca juga: Pengamat Pendidikan Nilai Nadiem Makarim Jangan Direshuffle: Muda, Berani dan Visioner
Program peningkatan kompetensi ini mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO.
Standar kompetensi TIK ini terdiri dari empat level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi.
Guru yang berstatus PNS maupun non-PNS dapat mengikuti program PembaTIK tersebut.