TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baru-baru ini menghadiri acara panen raya BUMD DKI di Cilacap, Jawa tengah.
Hal ini tampak dari unggahan Anies Baswedan pada akun sosial media Facebook milik pribadinya, Jumat (16/4/2021).
Dalam unggahan tersebut Anies mengabarkan dirinya sedang menikmati pancaran cahaya matahari yang terbit di Teluk Penyu.
Pada saat yang bersamaan, Anies melihat seorang ayah bersama dua anaknya juga bermain di pantai.
Anies menerangkan, mereka adalah warga sekitar yang tinggal di dekat Teluk Penyu, Akmaludin dengan anak-anaknya, Maharani dan Mustafa.
Baca juga: Tiba di Cilacap untuk Panen Raya, Anies Sempatkan Mampir ke Pantai Penyu
Baca juga: Anies: Boleh Tadarus di Masjid, Tapi Jangan Buka Maskernya
Sehingga, setiap pagi mereka selalu pergi ke pantai.
Lewat unggahannya, Anies bercerita singkat mengenai Akmaludin.
Akmaludin diketahui berprofesi sebagai pedagang.
Kepada Anies, anak-anak Akmaludin bercerita tentang cita-cita mereka.
Maharani bercita-cita jadi dokter, sedangkan adiknya Mustafa ingin jadi tentara.
Anies lantas mengatakan pada Akmaludin, setiap pagi bermain di pantai bersama ayah merupakan sebuah kemewahan yang dapat dikenang anak-anak dalam hidupnya.
“Tiap pagi bermain di pantai bersama ayahnya, adalah sebuah kemewahan yang akan mereka kenang sepanjang hayatnya,” kata Anies pada Akmaludin.
Dalam unggahan tersebut, selain tulisan juga disertakan pula foto-foto kebersamaan Anies dengan Akmaludin dan kedua anaknya.
Terlihat Anies dan kedua bocah tersebut sedang asik menggambar pasir pantai.
"Bersama kami sempat menggambar di pasir pantai. Tiap ombak menerpa, gambar itu hilang, kembali jadi kanvas kosong. Kreasi itu berulang, menggambar lagi. Begitu terus," tulis Anies.
Baca juga: Survei IPO Sebut Anies Baswedan Paling Potensial di 2024, Pengamat: Karena Dia Tidak Antikritik
Atas rasa kagumnya pada Akmaludin, Anies pun kembali menekankan betapa pentingnya pendidikan keluarga.
Kebiasaan Akmaludin mengajak kedua anaknya bermain di pantai selepas Subuh memang tampak biasa saja.
Namun, menurut Anies, hal tersebut bisa jadi penanda semangat Maharani dan Mustafa menyongsong masa depan.
"InsyaAllah itu adalah penanda nyalanya semangat mereka untuk menyongsong masa depan," tulis Anies.
Anies berharap, dengan semangat anak-anak dan pendidikan karakter yang baik dari keluarga, dapat membukakan jalan mereka untuk dapat meraih cita-cita.
"Semoga Allah bukakan jalan-jalan bagi anak-anak ini untuk bisa melampaui cita-citanya," harap Anies.
Dari kejadian ini, Anies mengatakan, cerahnya matahari di pagi hari seperti pelajaran dalam mencari kecerahan di hati.
"InsyaAllah cerahnya mata-hari pagi menandakan cerahnya mata-hati kita semua," pungkas Anies.
Baca berita Anies Baswedan lainnya
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)