TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Bambang Suryadi mengungkapkan terdapat 56 warga Mesir yang mendaftar Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB).
Proses pendaftaran beasiswa KNB mulai dibuka sejak 10 Maret 2021 lalu dan telah ditutup pada tanggal 4 Mei 2021 lalu. Hasil seleksi penerima Beasiswa KNB 2021 akan diumumkan pada minggu pertama Juni 2021.
"Tahun 2021 ini terdapat 56 orang Warga Mesir, yaitu 16 laki-laki dan 40 perempuan, yang mengajukan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Pemerintah Republik Indonesia," ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Kamis (20/5/2021).
Meskipun terjadi pandemi Covid-19, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo tetap menawarkan Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) bagi warga negara Mesir.
Bambang mengungkapkan yang mendaftar untuk jenjang sarjana (S1) sebanyak enam orang, jenjang magister (S2) sebanyak 48 orang, dan jenjang doktoral (S3) sebanyak 3 orang.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan peminat pada tahun 2019 sebanyak 34 orang.
"Angka ini kita dapatkan dari data mereka yang meminta rekomendasi ke KBRI sebagai persyaratan untuk mengajukan beasiswa KNB tahun 2021," tutur Bambang.
Meningkatnya peminat, menurut Bambang, disebabkan penundaan beasiswa KNB pada 2020 karena pandemi Covid-19. Sehingga saat dibuka pada tahun ini, jumlah pendaftar menjadi membludak.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dari kuota 200 Beasiswa KNB yang ditawarkan Pemerintah Indonesia, Mesir mendapat jatah sekitar 10-15 beasiswa.
“Dengan demikian, beasiswa KNB ini sangat kompetitif, baik dari segi akademik yang dibuktikan dengan transkrip nilai maupun psikologis, seperti motivasi belajar dan regulasi diri,” jelas Bambang.
Hingga kini, tercatat ada 34 Warga Mesir yang belajar di Indonesia melalui beasiswa KNB sejak tahun 2017.
Baca juga: Cara Daftar Beasiswa LPDP 2021, Lengkap dengan Syarat dan Jadwal Seleksinya
Namun Bambang menuturkan, jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir, jumlah ini masih belum sebanding. Sebab, sampai awal 2021 ini, sudah lebih dari 10.000 mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir, terutama di Universitas Al-Azhar.
Pergurun tinggi negeri di Indonesia yang menjadi pilihan tempat belajar warga Mesir sangat beragam. Di antaranya adalah Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret dan lainnya.
Bambang berharap Pemerintah RI dapat membuka peluang belajar di Indonesia yang lebih luas lewat Beasiswa KNB. Tidak hanya terbatas pada perguruan tinggi umum, tetapi juga pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seperti Univestias Islam Negeri (UIN) yang seluruhnya berjumlah 17 universitas di Indonesia.
“Banyak juga Warga Mesir yang berminat belajar agama di Indonesia. Oleh karena itu, perlu difasilitasi supaya mereka bisa masuk UIN. Apalagi saat ini UIN tidak hanya fokus pada bidang ilmu agama, tetapi juga pada ilmu eksakta, sosial, dan humaniora,” pungkas Bambang.
Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (Developing Countries Partnership/KNB) adalah bantuan keuangan yang ditawarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada pelajar atau mahasiswa internasional dari negara-negara berkembang untuk meneruskan studi jenjang sarjana, magister, dan doktoral di Universitas di Indonesia.
Tahun 2021 ada 891 program studi yang ditawarkan, tersebar di 23 Universitas terbaik di Indonesia.
Jumlah beasiswa yang ditawarkan pada tahun anggaran 2021 adalah sebanyak 200 beasiswa yang terdiri dari 10 beasiswa program S3 (doktoral), 180 beasiswa program S2 (magister) dan 10 beasiswa untuk program S1 (sarjana).