TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid 19 telah mengubah seluruh kebiasaan masyarakat Indonesia, tidak terkecuali dengan kebiasaan belajar mengajar. Setiap orang sudah harus mulai belajar untuk bersahabat dengan teknologi dan cara belajar jarak jauh, belum lagi dengan tantangan keterbatasan akses internet.
Adalah Sarjana, seorang guru Agama di SMAN 1 Kintamani, Bali, yang tidak kenal menyerah dengan keadaan dan selalu bersemangat untuk memberikan yang terbaik bagi siswanya. Beliau selalu berusaha untuk mempersiapkan media dan alat bantu ajar yang dipergunakan selama pembelajaran daring berlangsung.
Upaya untuk berinovasi acapkali menghadapi kendala, mulai dari mencari ide membuat media ajar yang interaktif hingga keterbatasan akses internet. Beliau merasa perlu untuk meningkatkan pengetahuannya, namun kebingungan melanda karena beliau tidak dapat menemukan pelatihan daring yang sesuai dengan kebutuhannya.
Hal ini sempat mengisahkan kebingungan tersendiri karena Sarjana tidak mengetahui kemana ia bisa mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya menjadi guru yang lebih kreatif dan inovatif.
Ditengah kebingungannya, Sarjana mendapatkan undangan webinar yang diadakan oleh Guru Binar melalui sekolahnya. Guru Binar yang saat itu baru saja diluncurkan oleh Putera Sampoerna Foundation menjadi sebuah harapan baru bagi Sarjana.
Guru Binar merupakan platform pengembangan karir guru yang bertujuan untuk memberikan akses pelatihan dan meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan yang terstruktur, terukur, sesuai dengan kebutuhan, yang waktu dan tempat pengerjaannya dapat disesuaikan dengan para pengguna (belajar swapacu).
Sejak mengikuti webinar yang diadakan Guru Binar, Sarjana terpacu untuk mengikuti kelas-kelas pelatihan Guru Binar. Kelas-kelas swapacu yang didesign sedemikian rupa membuat Pak Sarjana senantiasa kembali ke pelantar untuk segera menyelesaikan kelas yang diambilnya.
Kendala sinyal pun tak menjadi sebuah rintangan bagi Sarjana. Kerap kali Sarjana harus naik ke atas pohon di depan rumahnya untuk mendapatkan koneksi yang lebih baik sehingga Sarjana dapat mengerjakan sesi pelatihan tanpa terganggu dengan kondisi sinyal yang tidak stabil di area tempat ia tinggal.
“Saya tidak akan membiarkan kondisi sinyal diarea saya menjadi penghalang untuk saya terus belajar. Sejak saya mengikuti kelas-kelas pelatihan di Guru Binar, banyak sekali inovasi pembelajaran yang telah saya ciptakan, dan murid saya jadi semangat belajarnya. Jadi, jika persoalannya hanya sinyal, saya bisa siasati,” ucap Sarjana dengan penuh semangat dan keyakinan.
Sarjana merupakan satu dari sekian banyak guru yang menghadapi begitu banyak tantangan namun tidak pernah terbersit dalam pikirannya untuk menyerah. Pandemi Covid-19 mengajarkan kita semua untuk saling bahu membahu menghadapi tantangan dan berorientasi terhadap solusi untuk senantiasa mengulurkan tangn membantu para Pak Sarjana lainnya. (*)