TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Riset) gencar menggerakkan program Sekolah Penggerak di Satuan Pendidikan.
Hal ini dihubung-hubungkan masyarakat dengan adanya perubahan kurikulum, khususnya di tingkat sekolah dasar (SD).
Analis Kebijakan Ahli Madya Pusat Assesmen dan Pembelajaran Kemendikbud Ristek, Susanti Sufyadi mengungkapkan perkembangan kurikulum adalah hal yang mutlak.
Tidak harus menunggu momen tertentu, misalnya pergantian menteri.
"Karena dalam kita mendidik anak kan sesuai pada zamannya," kata Susanti di webinar digital society Kominfo, Kamis (27/5/2021).
Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Susan menjelaskan kurikulum di dunia pendidikan pasti berkembang, dan akan menyesuaikan perkembangan zaman.
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sudah sangat pesat, dan peserta didik juga harus menguasainya.
Baca juga: Istana Wacanakan Pendidikan Kedinasan bagi Pegawai KPK yang Dipecat
Para peserta didik perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi era tersebut, sehingga dunia pendidikan sejak dini pun harus segera menyesuaikan untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul di masa depan.
"Otomotis kompetensi yang perlu dikuasai siswa, anak kita, 10 hingga 20 tahun yang akan datang itu juga akan berbeda. Mereka perlu bersiap sedari dini, oleh sebab itu kurikulum akan selalu berkembang tidak harus menunggu ganti menteri dan sebagainya," kata Susanti.
"Perubahan kurikulum akan selalu mutlak terjadi," lanjutnya.