Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Kalbis Institute Altobeli Lobodally menilai toleransi perlu ditanamkan kepada para mahasiswa.
Menurut Altobeli, mahasiswa perlu belajar mengenai keberagaman yang ada di Indonesia.
"Mahasiswa belajar beragam budaya dan belajar menghargai perbedaan. Sehingga mereka memiliki rasa toleransi yang tinggi,” ujar Altobeli melalui keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).
Menurut toleransi menjadi kunci penting dalam sebuah kesatuan yang penuh keragaman.
Kalbis menggelar Festival Budaya Kalbis Institute untuk menanamkan nilai keberagaman kepada mahasiswa.
Baca juga: Kalbis Institute jadi Sentra Vaksinasi untuk 4.000 Tenaga Kependidikan di Jakarta Timur
"Melalui event ini mahasiswa belajar beragam budaya dan belajar menghargai perbedaan," tutur Altobeli.
Event ini rencananya akan digelar setiap tahunnya sebagai proyek akhir mata kuliah Komunikasi Antar Budaya.
Baca juga: Kalbis Institute Jembatani Dunia Usaha dan Industri dengan Dunia Pendidikan
Pada gelaran perdananya, Kalbis Institute Culture Festival mengambil tema ‘Satu Nusa Satu Bangsa’.
"Kami ingin menunjukkan keragaman Budaya kita. Budaya Indonesia. Sehingga mahasiswa bangga dengan budayanya sendiri dan menjadikannya sebagai identitasnya dimanapun mereka berada”, ujar pengampu mata kuliah Komunikasi Antara Budaya Kalbis Institute Heppy N Y Haloho.
Kalbis Institute Culture Festival dimulai dengan tampilan pulau-pulau di Indonesia. Pada bagian setiap pulau kemudian tampak sejumlah mahasiswa yang menunjukkan kain dan pakaian khas daerah yang mewakili setiap pulau tersebut.
Pulau terakhir yang muncul adalah Pulau Bali. Kemunculan Pulau Dewata tersebut menjadi penanda munculnya tari Arsa Wijaya dari Bali yang ditarikan salah seorang Dosen Ilmu Komunikasi Kalbis Institute, Agustrijanto
Seluruh gelaran festival budaya ini ditutup dengan narasi kecintaan tanah air dan Pancasila sebagai dasar negara dari setiap mahasiswa.