TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengatakan selama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) tidak ada klaster Covid-19 yang muncul.
Dirinya mengaku bersyukur seluruh pihak yang terkait seleksi ini tidak ada yang tertular Covid-19.
"Alhamdulillah dalam melaksanakan ujian ini tidak ada laporan klaster UTBK. Kita bersyukur karena terjaga dan dijaga dari pandemi Covid-19," ucap Nasih dalam konferensi pers virtual, Senin (14/6/2021).
Hal senada disampaikan oleh Dirjen Dikti Kemendikbudristek Nizam, yang menyebut tidak ada penularan selama pelaksanaan SBMPTN.
"Alhamdulillah kita saksikan tidak ada peristiwa yang signifikan yang mengganggu proses SBMPTN ini. Baik dari aspek kesehatan tidak terjadi klaster covid SBMPTN misalnya," ucap Nizam.
Menurut Nizam, hal ini merupakan bukti bahwa penularan Covid-19 bisa dicegah jika protokol kesehatan dijalankan dengan baik.
"Ini bukti kalau protokol dan prosedur kesehatan dilaksanakan dengan baik, itu kita bisa menghindarkan terjadinya penularan melalui SBMPTN misalnya," kata Nizam.
Baca juga: Hasil SBMPTN 2021 Diumumkan Hari Ini, Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Seperti diketahui, SBMPTN pada tahun ini diikuti oleh 732.704 peserta. Sebanyak 184.942 peserta dinyatakan lulus seleksi.
LTMPT sebenarnya membuka daya tampung sebesar 197.657. Namun daya tampung yang belum terpenuhi sebanyak 12.715.
Sementara rinciannya adalah sebanyak 92.963 peserta lulus di prodi sains dan teknologi (saintek).
Sementara yang lulus di prodi sosial dan humaniora (soshum) sebanyak 91.979 peserta.
Secara persentase prodi saintek diminati 336.834 peserta dengan tingkat kelulusan 85.149 atau 25,28 persen.
Lalu prodi soshum diminati 378.556 peserta dengan tingkat kelulusan 83.836 atau 22,15 persen. Sedangkan saintek dan soshum atau campuran, peminatnya 62.468 peserta dan yang diterima 15.957 atau 25,54 persen.