Kerajaan Samudera Pasai menjadi gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.
Seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi Pasai tahun 1346 M.
Ia juga menceritakan bahwa, ketika di Cina, ia melihat adanya kapal Sultan Pasai di negeri Cina.
Dalam literatur-literatur Cina menyebutkan utusan Pasai secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan upeti.
Informasi lain juga menyebutkan, Sultan Pasai mengirimkan utusan ke Quilon, India Barat pada tahun 1282 M.
Ini membuktikan bahwa Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan kerajaan luar.
Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu.
Kemudian, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia.
Komoditas utama adalah lada
Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham.
Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut.
Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.
Baca juga: Kerajaan Kutai: Sejarah, Raja-Raja yang Pernah Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan
Raja-Raja yang Pernah Berkuasa
Berdasarkan Hikayat Raja-Raja Pasai, kurang lebih selama 250 tahun kerajaan berdiri sudah ada 20 orang raja yang pernah berkuasa.