News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemendikbudristek: Pengembangan SDM Dibutuhkan untuk Kedaulatan di Bidang Farmasi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam mengatakan pengembangan sumber daya manusia (SDN) di bidang farmasi sangat dibutuhkan.

Menurutnya, pengembangan harus terus dilakukan oleh berbagai pihak di dalam negeri.

"Kita harus pelan-pelan tapi pasti melakukan upaya pengembangan di dalam negeri. Baik di dalam pengembangan bahan baku obat yang penting maupun di dalam mengembangkan inovasi-inovasi baru di bidang kesehatan," ujar Nizam dalam ajang 'Dexa Award Science Scholarship 2021' yang digelar secara virtual, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Vaksin Bagi Ibu Hamil dan Anak Bakal Percepat, Target Vaksinasi Satu Juta Perhari

Pemanfaatan keragaman hayati dan alam, menurut Nizam, perlu dilakukan di tanah air.

Penelitian yang akan dilakukan, kata Nizam, sebaiknya mempunyai fokus karya yang tidak hanya sekedar lulus sebagai sarjana utama.

Namun juga menghasilkan suatu karya penelitian yang berguna bagi industri dan masyarakat.

"Insya Allah dengan semangat untuk membangun kedaulatan merah putih di dalam teknologi. Kedaulatan merah putih dalam pemenuhan obat-obatan," tutur Nizam.

Pengembangan SDM di bidang farmasi, menurut Nizam, perlu dilakukan. Nizam mendorong seluruh pihak yang membantu pengembangan SDM di bidang farmasi.

Dexa Group mengadakan Dexa Award Science Scholarship untuk mencetak ilmuwan di sektor kesehatan terutama farmasi.

Baca juga: Program 5000 Doktor Tingkatkan Mutu Pendidikan di PTKI, Ini Hal-hal yang Harus Dibenahi

"Sejak tahun 2018 telah memberikan beasiswa bagi mahasiswa jenjang S2 untuk mengambil studi di bidang farmasi dan kesehatan, dan mendapatkan gelar S2," ungkap Nizam.

Tahun ini, sebanyak 1.197 saintis muda mendaftar untuk mendapatkan beasiswa DASS dari 151 universitas negeri dan 173 universitas swasta.

"Program ini diarahkan untuk mencetak kader-kader ilmuwan Indonesia di masa depan yang mampu menggerakkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan menghasilkan produk dalam bidang farmasi dan kesehatan," jelas Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno.

Baca juga: Fraksi Gerindra: Penerapan Pajak Sembako, Pendidikan, dan Kesehatan Justru Semakin Bebani Rakyat

Berdasarkan rumpun pengelompokan proposal terbesar datang dari rumpun penelitian pengembangan obat bahan alami (212 proposal) dan diikuti rumpun penelitian alat dan perangkat kesehatan (120 proposal), hingga pengujian obat pada mahluk hidup (95 proposal).

Para pemenang DASS 2021 adalah Akhmad Ikhsanudin dari Universitas Lampung, Jenifer Kiem Aviani dari Institut Teknologi Bandung, dan Ni Putu Eka Krisnayanti dari Universitas Udayana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini