Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus baru penambahan dan angka kematian akibat Covid-19 semakin mengganas. Guna menurunkan penularan Covid-19, pemerintah kemudian menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali mulai tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS Sakinah Aljufri meminta Pemerintah terutama Kemdikbudristek untuk segera meninjau ulang rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang seyogyanya dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru kali ini.
“Terus mengganasnya kasus Covid-19 saat ini perlu disikapi Pemerintah dengan cepat, tepat dan bijak.
Rencana Pembelajaran Tatap Muka terbatas yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru harus ditinjau ulang pada daerah yang terus meningkat kasusnya, bahkan harus ditunda sampai kasus Covid-19 melandai,” ujar Sakinah, kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Kemendikbudristek Minta Penerapan PTM Terbatas Mengikuti Arahan SKB 4 Menteri
Terkait dengan daerah-daerah zona hijau atau yang tidak mengalami penambahan kasus, Sakinah mendorong pemerintah untuk dapat menyelenggarakan PTM terbatas namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Daerah yang masuk kategori zona hijau atau tidak ada penambahan kasus Covid-19, bisa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat,” jelas dia.
Sakinah menambahkan Pembelajaran Tatap Muka harus menerapkan standar protokol kesehatan ketat dan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik.
“Rencana dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka terbatas harus juga memperhatikan dan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan anak didik kita. Menjaga mereka agar tidak terpapar Covid-19 adalah tugas kita bersama,” ungkapnya.
Politikus perempuan asal Sulawesi Tengah ini pun meminta pemerintah untuk melakukan mitigasi agar tidak terjadi lonjakan kasus di daerah zona hijau yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.
“Namun di sisi lain Pemerintah juga harus melakukan antisipasi-antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di luar pulau Jawa-Bali, jangan sampai daerah yang zona hijau terjadi penambahan kasus sehingga siswa terpapar,” ujarnya.
Ia pun berharap agar semua warga sekolah baik manajemen sekolah, guru, orang tua murid dan juga masyarakat bekerja sama saling menjaga anak-anaknya agar selalu sehat dan memperhatikan prokes.
“Di luar pulau Jawa seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan yang tadinya zona kuning sekarang sudah masuk zona merah, hal ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kesadaran kita semua atas wabah ini, semoga masalah yang sedang melanda bangsa ini khususnya dan dunia pada umumnya Covid-19 cepat berakhir,” pungkasnya.