TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut telah menyediakan kuota hingga 2.000 orang untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke luar negeri (LN).
Menurut Nadiem, nantinya program pertukaran mahasiswa ke luar negeri akan dihitung setara dengan beban perkuliahan selama 1 semester. Hal ini juga turut berkontribusi terhadap kelulusan para mahasiswa.
Ia menyebutkan program ini bertujuan agar mahasiswa tanah air bisa mendapatkan kesempatan secara luas untuk belajar di luar negeri.
Pembiayaannya akan dibebankan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Kita juga 2.000 anak kita kirim ke luar negeri selama 1 semester untuk melakukan pertukaran pelajar selama satu semester. Jadinya tadi mungkin sulit masuk full degree program, ini bisa mendapatkan pembiayaan dari LPDP," kata Nadiem dalam diskusi daring, Kamis (15/7/2021).
Ia menyebutkan kebijakan ini merupakan salah satu program yang dicanangkan dalam program Kampus Merdeka. Tujuannya, mahasiswa dapat mencari ilmu pengetahuan di luar kampus.
Baca juga: Nadiem Makarim Ingin Jadikan Industri Berkualitas Sebagai Mini Kampus Bagi Mahasiswa
Di sisi lain, ia juga telah menyiapkan setidaknya 20 ribu kuota pertukaran mahasiswa domestik. Tak jauh beda, nantinya program ini akan dihitung beban perkuliahan 1 semester.
"Kita juga ada 20 ribu anak yang akan melakukan pertukaran mahasiswa domestik. Jadi pindah pulau, pindah universitas selama 1 semester. Ini juga untuk membangun kebhinekaan," ujar dia.
Tak hanya itu, dia juga menyiapkan setidaknya 20 ribu posisi magang bersertifikat bagi para mahasiswa. Dalam hal ini, pihaknya telah bekerja sama dengan institusi dan perusahaan mentereng.
"Kita ada 20 ribu posisi magang bersertifikat dan studi independen. Google bangkit masuk ke dalam studi independen yang di mana ini benar-benar dioperasikan oleh institusi institusi di luar kampus, perusahaan-perusahaan dan lain lain," jelasnya.
Kemudian, kata dia, pihaknya juga menyediakan kuota 35 ribu mahasiswa untuk mengikuti Kampus mengajar. Nantinya, para mahasiswa diperbantukan bersama guru untuk mengajar para pelajar setingkat SD hingga SMP.
"35 ribu anak akan berkontribusi terhadap generasi berikutnya dalam program Kampus mengajar yang akan selesai dan akan kita tingkatkan. Ini beberapa program yang kita buat dari Kemendikbud Ristek untuk membantu universitas. Tapi kerja kerasnya setelah ini kita tantang semua universitas kita ciptakan programnya masing masing," tukasnya.