Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggagas Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko merespon imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar perguruan tinggi yang sudah berusia tua untuk segera melakukan peremajaan kurikulum dan sistem pembelajaran.
Hal tersebut agar semua perguruan tinggi dapat berkompetisi di tengah disrupsi dunia.
Menurut Budiman, dalam disiplin ilmu harus dikembangkan, dan tidak bisa kaku.
Misalnya, dikembangkan melalui Fakultas lintas ilmu.
"Seperti politik dengan komputer, biologi dengan ekonomi," ujar Budiman, Sabtu (7/8/2021).
Baca juga: Jokowi Minta Perguruan Tinggi yang Usia Tua Remajakan Kurikulum Pendidikan
Budiman berpandangan, perkembangan fakultas lintas ilmu sudah sangat lazim di beberpa perguruan tinggi di luar negeri.
Mahasiswa sejak tingkat pertama sudah harus mempunyai 3 hal, yakni Keterampilan dalam mengeluarkan gagasan, keterampilan dalam berprilaku, dan keterampilan berganti-ganti bidang keilmuan.
Karena itu, ucap Budiman, diharapkan di setiap fakultas di Indonesia ada program studi yang sifatnya joint degree.
Baca juga: Kemendikbud Riset: Perkembangan Kurikulum Mutlak, Tak Harus Menunggu Ganti Menteri
"Misalnya fisika IPB dengan ekonomi. Ini supaya kita jangan kaku. Juga untuk merespon imbauan pak Jokowi agar kita lebih inovatif dan disrupif. Bukit Algoritma siap bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia mewujudkannya," imbuh Budiman.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi IPB, Nunung Nuryartono menyambut baik permintaan Presiden Joko Widodo.
Ia menuturkan, jika di IPB peremajaan kurikulum sudah dilakukan sejak 2020.
"Di IPB tingkat satu misal dia di fakultas teknologi pangan, tapi dia juga belajar ekonomi, sosiologi sekarang di kurikulum 2020 itu mahasiswa belajar coding. Dan wajib untuk semua mahasiswa," ujarnya.