TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai tanda baca elipsis dalam artikel ini.
Penggunaan tanda baca menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.
Seperti saat menulis buku, penggunaan tanda baca sangat penting untuk bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas.
Salah satu tanda baca yang sering digunakan adalah elipsis.
Apa itu tanda baca elipsis?
Tanda baca elipsis memiliki simbol berupa (...) atau tanda titik berjumlah tiga.
Tanda ini digunakan untuk menandai kalimat yang terputus-putus atau bagian kalimat yang dihilangkan.
Baca juga: Penggunaan Tanda Seru dan Tanda Tanya yang Tepat, Ini Contohnya
Baca juga: 3 Hak DPR Terkait Fungsi Pengawasan: Hak Interpelasi, Hak Angket dan Hak Menyatakan Pendapat
Namun, sering terjadi kesalahan dalam penggunaan tanda baca elipsis.
Kesalahannya adalah penggunaan jumlah tanda titik pada tanda elipsis tersebut.
Jika ditanya berapa tanda titik yang digunakan, jawabannya pada umumnya berbeda-beda.
Padahal, jumlah titik pada tanda elipsis yang benar yakni sebanyak tiga titik.
Tetapi, ketika tanda elipsis terletak pada posisi akhir kalimat, harus digunakan empat tanda titik.
Empat tanda titik tersebut yakni tiga titik merupakan tanda elipsis dan satu titik sebagai tanda akhir kalimat.
Contoh Penggunaan Tanda Baca Elipsis
1) Satu ….., dua ……., tiga!
Penjelasannya:
Pada kalimat pertama, merupakan tanda elipsis tidak sama jumlahnya.
Pada tanda elipsis bagian pertama digunakan 5 tanda titik yang diikuti tanda koma.
Kemudian pada bagian kedua digunakan 7 tanda titik yang diikuti tanda koma juga.
2) Kita harus ……. mengantre untuk mendapatkan tiket.
Penjelasannya:
Tanda titik yang digunakan pada kalimat kedua berjumlah tujuh.
3) Semua warga negara harus mau membayar ……
Penjelasannya:
Pada kalimat ketiga digunakan enam tanda titik.
Dalam pembuatan soal yang berbentuk pilihan ganda sering juga digunakan tanda elipsis.
Akan tetapi, pada umumnya juga salah dalam penggunan tanda titiknya.
Baca juga: Perbedaan Naskah Proklamasi Klad dan Autentik, Terdapat Perubahan Penulisan
Baca juga: Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya
4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ……
a. 1928 c. 1965
b. 1945 d. 1972
Penjelasannya:
Pada contoh kalimat keempat digunakan enam tanda titik.
Penggunaan tanda titik pada keempat kalimat di atas harus diperbaiki menjadi seperti berikut:
1) Satu …, dua …, tiga!
2) Kita harus … mengantre untuk mendapatkan tiket.
3) Semua warga negara harus mau membayar ….
4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ….
a. 1928 c. 1965
d. 1945 d. 1972
Sumber: Buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan oleh Sriyanto (2014).
(Tribunnews.com/Yurika)