TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini aturan penggunaan tanda garis miring (/) dan contoh kalimatnya.
Dalam sebuah penulisan terdapat banyak tanda baca yang bisa digunakan.
Salah satu tanda baca yang sering digunakan adalah garis miring dengan simbol (/).
Simbol ini berupa garis miring yang bagian atasnya condong ke sebelah kanan, kemudian bagian bawahnya ke sebelah kiri.
Baca juga: Tanda Baca Elipsis: Pengertian, Kegunaan dan Contohnya
Baca juga: Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya
Lantas, apa saja aturan penggunaan tanda garis miring?
Berikut ini beberapa aturan penggunaan tanda garis miring (/):
1. Digunakan dalam nomor surat, alamat dan penandaan
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contohnya:
a. Nomor: 7/PK/II/2013
b. Jalan Kramat III/10
c. tahun ajaran 2012/2013
2. Digunakan sebagai pengganti kata
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Contohnya:
a. mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
b. dikirimkan lewat darat/laut = 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut'
c. buku dan/atau majalah = 'buku dan majalah atau buku atau majalah'
d. harganya Rp1.500,00/lembar = 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar'
Baca juga: Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Pendek, Beserta Contoh Cerpen
Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, Syarat, Faktor dan Bentuknya
3. Digunakan untuk mengoreksi
Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contohnya:
a. Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali.
b. Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa.
c. Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
Sumber: Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2016) yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
(Tribunnews.com/Yurika)