News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia: Sebagai Puncak Perjuangan Indonesia

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Soekarno saat bacakan teks proklamasi

Pengakuan ini (de facto) diikuti oleh pengakuan dari negara lain (de jure).

3. Menaikkan Martabat Bangsa

Teks proklamasi yang dibacakan memberikan pesan keapada negara lain bahwa Indonesia adalah negara yang bebas dari penjajahan, negara yang memiliki martabat, dan negara yang mandiri.

4. Perjuangan sebagai Negara Baru

Negara Indonesia adalah negara yang tidak bergantung kepada negara lain, atau yang bisa disebut negara mandiri.

Negara Indonesia merupakan negara yang dibangun oleh rakyat dan untuk rakyat.

5. Tonggak Sejarah Negara Indonesia

Awal dari masa kemerdekaan Indonesia yang terbebas dari belenggu penjajahan adalah pada saat pembacaan teks proklamasi.

Sebelumnya, Kemerdekaan Indonesia diawali dari peristiwa dijatuhkannya bom atom oleh tentara Amerika Serikat.

Bom tersebut dijatuhkan pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima.

Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom tersebut dijatuhkan di kota Nagasaki.

Bangsa Indonesia menjadikan peristiwa tersebut sebagai kesempatan untuk segera membebaskan diri dari penjajahan bangsa Jepang.

Setelah teks proklamasi ditulis dan ditandatangani, pada tanggal 17 Agustus 1945, teks tersebut dibacakan oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks.

Teks Proklamasi dibacakan di kediaman soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 pada pukul 10.00 WIB.

Pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 dihadiri oleh Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti.

Kemudian, setelah pembacaan teks proklamasi, bendera Merah Putih dikibarkan.

Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini