News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Universitas Pancasila Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga guru besar baru Universitas Pancasila, Jakarta, dari kiri ke kanan: Prof. Dr. apt. Ratna Djamil, M.Si.,  Prof. Dr. Sri Widyastuti, SE., MM., M.Si. dan  Prof. Dr. apt. Yusi Anggriani, M.Kes.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Pancasila (UP) kini menambah lagi jumlah guru besarnya menjadi 21 orang menyusul dikukuhkannya tiga orang guru besar baru dalam waktu bersamaan.

Ketiga guru besar tersebut masing-masing satu berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan dua guru besar dari Fakultas Farmasi. 

Ketiga guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Sri Widyastuti, SE., MM., M.Si. dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran Strategik pada Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila. 

Kemudian Prof. Dr. apt. Ratna Djamil, M.Si. dalam Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam pada Prodi S2 Ilmu Kefarmasian Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, serta Prof. Dr. apt. Yusi Anggriani, M.Kes. dalam Bidang Klinik dan Komunitas pada Prodi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.

Pengukuhan dilakukan langsung oleh Rektor UP Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, SH., M.Si., FCBArb, bertempat di Aula Fakultas Farmasi lantai 4 Universitas Pancasila, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Perguruan Tinggi Bangun Jejaring dengan Industri

Dalam pidato sambutannya, Edie mengatakan menjadi guru besar bukanlah proses yang mudah, melalui rangkaian persyaratan yang panjang dan kompleks.

Yang bersangkutan harus memiliki ijazah S3, diajukan minimal tiga tahun setelah lulus S3, mempublikasi tulisan jurnal ilmiah nasional dan internasional.

Baca juga: Seleksi Kompetensi PPPK Non-Guru Kementerian PANRB Dimulai 26 September 2021

"Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa bagi Universitas Pancasila, karena telah mengukuhkan sekaligus tiga srikandi Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Farmasi," tutur Edie, dalam keterangannya, Kamis (16/9/2021). 

Baca juga: Perbolehkan Perguruan Tinggi Gelar PTM Terbatas, Nadiem: Aturannya Beda dengan Sekolah

"Setelah diwisuda sebagai Guru Besar, mereka sekarang malah tanggungjawabnya menjadi lebih besar, lebih berperan, harus menghasilkan Guru Besar baru, harus meneliti, harus menulis dan harus melakukan pengabdian kepada masyarakat. Jadi kerjaannya bukan selesai walaupun nanti umur mereka sudah 70 tahun seperti saya," imbuhnya.

Edie meyakini, bertambahnya guru besar yang bergabung di UP akan membuat mutu kualitas perkuliahan di UP meningkat.

Momentum pengukuhan ini juga diharapkan menginspirasi para dosen tetap lainnya untuk segera mencapai posisi ini.

“Dengan dikukuhkannya tiga guru besar baru pada hari ini, Universitas Pancasila memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya,” kata Edie. 

Menurut Edie, semakin banyak guru besar yang dikukuhkan menunjukkan, semakin banyak pakar yang dimiliki perguruan tinggi.

"Harus diakui bahwa jumlah guru besar di Universitas Pancasila masih perlu ditambah. Jumlah ini belum mencukupi kebutuhan yang ideal, untuk sebuah perguruan tinggi di era Belajar Kampus Merdeka serta Revolusi Industri 4.0," ujarnya.

"Meski demikian, kita patut bersyukur, karena potensi Universitas Pancasila untuk menambah secara signifikan jumlah guru besar dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan masih sangat besar," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini