TRIBUNNEWS.COM - Hewan merupakan sumber daya alam yang perlu dijaga untuk keseimbangan dan kelestariannya.
Apabila hewan tidak dijaga, maka hewan-hewan akan menjadi langka dan punah seperti yang terjadi pada burung cenderawasih.
Burung cenderawasih disebut sebagai burung surga karena keindahannya.
Burung ini memiliki warna bulu yang indah dan menjadi maskot Papua.
Baca juga: Materi Sekolah: Organ Pencernaan Hewan Ruminansia, Sistem Pencernaan, dan Contoh Hewan Ruminansia
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Ekosistem, Komponen Ekosistem, dan Jenis Ekosistem
Dikutip dari buku tematik Kelas 4 Tema 3 2017 oleh Anggi St. Anggari dkk halaman 48, burung cenderawasih jarang turun ke tanah tetapi lebih sering terbang dan hinggap di dahan pohon.
Warna bulu cenderawasih yang mencolok merupakan kombinasi beberapa warna seperti hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau dan ungu.
Burung ini semakin indah dengan keberadaan bulunya yang memanjang, unik dan tumbuh dari paruh, sayap, atau kepalanya.
Warna yang bermacam-macam menjadi salah satu pendanda untuk mengelompokkan jenis mereka.
Habitat asli burung cenderawasih di hutan-hutan lebat, yang umumnya terletak di daerah dataran rendah dan hanya dapat ditemukan di Indonesia bagian timur.
Burung cenderawasih mati kawat adalah jenis burung yang menjadi identitas provinsi Papua.
Masyarakat di Papua sering menggunakan bulu cenderawasih sebagai pelengkap atau hiasan dalam pakaian adat mereka.
Keberadaan burung cenderawasih semakin lama kian terancam.
Hal ini disebabkan karena banyaknya perburuan dan penangkapan liar serta kerusakan habitat menjadi beberapa penyebab utama.
Banyak bulu cenderawasih yang diperdagangkan dan digunakan sebagai penghias topi wanita di Eropa.