Paragraf ini diakhiri dengan kalimat penegas yang menegaskan kembali kalimat topiknya.
Kalimat ini berisi semboyan ibu yang selaras dengan isi dari kalimat topik.
Baca juga: Teks Prosedur: Pengertian, Jenis, Struktur, Ciri-ciri, dan Contohnya
Paragraf Ineratif (di tengah)
Paragraf ineretif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf.
Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar, kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
Contoh:
Fungsi museum yang utama adalah menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. (Kalimat Pengembang) Dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu sebagai tempat pelestarian. (Kalimat Topik) Secara lebih rinci fungsi museum mencakup kegiatan penyimpanan, perawatan, dan pengamanan. (Kalimat Pengembang)
Baca juga: Cara Penulisan Gelar Diploma dan Sarjana S1, S2, S3 Lengkap dan Benar, Berikut Penjelasannya
Ide Pokok Menyebar (Tanpa Kalimat Utama)
Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
Contoh:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf itu, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf tersebut.
Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf itu, kita dapat menyarikan isinya, yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah. Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya.
(Tribunnews.com)