News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Materi Sekolah: Pengertian, Asal Mula Penemuan, Ciri-Ciri, hingga Cara Berkembang Biak Virus

Penulis: Faishal Arkan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buku.

TRIBUNNEWS.COM - Hampir semua di antara kita pernah menderita flu.

Flu atau influenza merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus.

Selain influenza, berbagai penyakit yang mematikan juga disebabkan oleh virus.

Contohnya yaitu AIDS dan flu burung.

Seperti diketahui, virus merupakan agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup.

Ketika terinfeksi, sel inang tersebut dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik virus asli dengan cepat.

Hal tersebut mendorong manusia untuk berusaha mempelajari virus guna menemukan obat untuk mengatasi penyakit yang disebabkannya.

Baca juga: Materi Sekolah: Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik

Ilustrasi buku. (Kompas.com)

Baca juga: Paragraf Berdasarkan Pola Penalaran: Deduktif, Induktif, Ineratif, hingga Ide Pokok Menyebar

Dalam Buku Biologi Kelas X Departemen Pendidikan Nasional, dijelaskan asal mula penemuan, ciri-ciri, cara hidup, serta cara perkembang biakan virus, yaitu:

1. Asal Mula Penemuan Virus

Menurut para ahli biologi, virus merupakan substansi atau bentuk peralihan antara benda hidup (makhluk hidup) dan benda mati.

Virus disebut benda mati karena virus lebih dominan mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati daripada ciri-ciri makhluk hidup.

Virus berbentuk seperti molekul atau partikel yang disebut virion.

Akan tetapi, virus juga menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup karena virus mempunyai materi genetik.

Materi genetik tersebut, berupa asam nukleat yang terdiri dari dari ADN (Asam Deok-siribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta dapat melakukan perkembangbiakan yang dinamakan replikasi.

Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang bernama Adolf Meyer.

Ia melakukan penelitian pada tanaman tembakau.

Pada suatu ketika ia menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal.

Daun tersebut berwarna hijau kekuning-kuningan, yang ternyata setelah diamati, terdapat cairan atau lendir.

Daun yang mengalami hal demikian menderita penyakit mosaik.

Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang kita sebut virus.

Penyakit mosaik tersebut menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belang-belang.

2. Ciri-Ciri Virus

Ciri-ciri virus meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi, cara hidup, serta cara reproduksinya.

- Ukuran virus

Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm (Nano Meter).

Virus yang berukuran 25 nm dijumpai pada virus penyebab polio.

Sedangkan, virus yang berukuran 100 nm misalnya Bakteriofag atau virus T (Bacteriophageatau phage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli.

Sedangkan virus yang berukuran lebih kurang 300 nm contohnya adalah TMV (Tobacco Mosaic Virus).

- Bentuk tubuh

Bentuk tubuh virus sangat bervariasi.

Virus yang berbentuk bulat contohnya adalah virus influenza dan HIV penyebab AIDS.

Selain itu, virus juga ada yang berbentuk oval, seperti virus rabies (Rabiez virus).

Bentuk batang dijumpai pada TMV, bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus penyebab kekerdilan pada batang padi), bentuk seperti huruf T dijumpai pada Bakteriofag.

Sedangkan bentuk polihedral contohnya adalah pada Adenovirus (penyebab penyakit demam).

- Struktur dan fungsi Tubuh

Virus bukan merupakan sel (aseluler), tidak memiliki inti sel, sitoplasma, dan membran sel, akan tetapi hanya memiliki kapsid sebagai pelindung luar.

Virus berupa partikel (molekul) yang disebut virion.

Tubuh virus yang berupa kristal atau partikel ini lebih menunjukkan ciri mineral daripada ciri kehidupan.

Oleh karena itu ada anggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.

Struktur tubuh virus yang kita gunakan sebagai contoh dalam pembahasan ini adalah struktur tubuh Bakteriofag (virus T).

Tubuh virus T terbagi atas bagian kepala dan bagian ekor.

Bagian kepala terbungkus oleh suatu selubung dari pro-tein yang disebut kapsid.

Kapsid mempunyai fungsi sebagai pemberi bentuk pada virus, dan juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tubuh virus.

Bagian di luar kapsid terdapat selubung yang tersusun dari lipida dan karbohidrat.

Di dalam tubuh virus (isi tubuh virus) terdapat materi genetik sederhana yang terdiri dari senyawa asam nukleat yang berupa ADN atau ARN.

Bentuk ADN dan ARN tergantung pada spesifikasi virus.

Setiap jenis virus hanya memiliki 1 macam molekul materi genetik, yaitu ADN saja atau ARN saja.

Materi genetik tersebut dapat berupa rantai ganda yang berpilin atau rantai tunggal, dengan bentuk meman-jang, lurus, atau melingkar.

Bentuk kapsid pada virus bermacam-macam, ada yang bulat, oval, batang, polihedral, atau seperti huruf T.

Pada beberapa virus, misalnya virus flu dan herpes, di luar kapsid masih terdapat struktur tambahan yang berupa kapsul pembungkus atau amplop.

Kapsul pembungkus ini berfungsi membantu virus untuk menyerang (menginfeksi) tubuh inang atau hospes, sehingga tubuh inang tersebut menderita suatu penyakit.

- Cara hidup

Virus hidup sebagai parasit obligat (parasit sejati).

Tempat hidupnya di dalam jaringan tubuh organisme lain (tubuh manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan).

Jadi, virus hanya dapat hidup secara parasit pada sel organisme lain.

- Cara berkembang biak

Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat.

Karena dapat melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup (organisme).

Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang atau hospesnya.

Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut repli kasi (penggandaan diri tubuh virus).

Proses replikasi virus semenjak menempel pada sel inang sampai terbentuknya virus yang baru melibatkan siklus litik dan siklus lisogenik.

Baca juga: Paragraf Narasi: Ciri-ciri, Jenis dan Contoh Paragraf Narasi

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar materi sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini