TRIBUNNEWS.COM - Berikut sistem gerak pada tumbuhan yang meliputi endonom, higroskopis, dan esionom.
Jika diamati dengan saksama, tumbuhan ternyata juga bisa bergerak.
Meskipun gerakannya tidak seperti makhluk hidup lainnya.
Dikutip dari KBBI, tumbuhan adalah makhluk hidup yang berinti sel mengandung klorofil.
Sudah sewajarnya tumbuhan bisa bergerak karena memang mereka adalah makhluk hidup.
Baca juga: Pengertian dan Tujuan Otonomi Daerah, Beserta Hak dan Kewajiban Daerahnya
Baca juga: Pengertian Globalisasi Lengkap dengan Contohnya
Contoh tumbuhan putri malu, ketika daunnya disentuh, maka daun tersebut akan menutup.
Gerak daun putri malu itu merupakan respons karena adanya rangsangan.
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII semester 1 (2017) oleh Siti Zubaidah dkk, secara garis besar, gerak pada tumbuhan dibagi menjadi tiga berdasarkan asal datangnya rangsangan.
Ketiganya yakni gerak endonom, gerak higroskopis, dan gerak esionom.
1. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan yang berasal dari dalam sel atau tubuh tumbuhan.
Gerak ini dapat diamati pada daun tumbuhan air, Hydrilla verticillata.
Pada tumbuhan tersebut terdapat struktur seperti dinding tembok yang di dalamnya terdapat butiran bulat berwarna hijau.
Struktur seperti tembok tersebut merupakan sel daun.
Jika diamati dengan mikroskop, dalam sel daun tersebut terdapat cairan yang disebut sitoplasma.
Dalam sitoplasma terdapat butiran bulat berwarna hijau yang disebut kloroplas.
Kloroplas ini akan bergerak berkeliling (rotasi) di dalam sel yang disebut gerak siklosis.
Pergerakan ini sebenarnya akibat dari pergerakan atau aliran sitoplasma dalam sel yang terjadi secara spontan dan berasal dari dalam sel tumbuhan tersebut.
Baca juga: Apa Itu Bioteknologi? Berikut Pengertian, Jenis dan Contohnya
2. Gerak Higroskopis
Gerak higoskropis adalah gerak yang terjadi karena adanya pengaruh perubahan kadar air dalam sel tumbuhan.
Gerak ini dapat diamati pada buah polong-polongan, seperti kacang kedelai (Glycine max), buah cangkring (Erythrina variegata), dan buah biduri (Asclepias gigantea).
Pada buah polong-polongan yang sudah tua, buahnya dapat membuka.
Ketika buah polong-polongan sudah tua, terjadi perubahan kadar air di dalam sel secara tidak merata.
Akibatnya, terjadi pengerutan bagian buah yang membuatnya terbuka.
Membukanya buah polong merupakan salah satu contoh gerak higroskopis.
Contoh lainnya yakni membukanya dinding sporangium (kotak spora) pada tumbuhan paku.
3. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan (lingkungan sekitar).
Berdasarkan respons yang dilakukan tumbuhan, gerak esionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.
a. Gerak Tropisme
Gerak tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang dari luar.
Arah gerak tumbuhan yang mendekati arah datangnya rangsang disebut gerak tropisme positif, tetapi jika arah gerak tumbuhan menjauhi rangsang disebut gerak tropisme negatif.
Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat seperti halnya hewan dan manusia.
Namun, setiap ujung batang tumbuhan akan tumbuh menuju arah datangnya cahaya.
Berbeda halnya dengan arah gerak pertumbuhan akar.
Akar tumbuhan akan bergerak tumbuh menjauhi arah datangnya cahaya dan akan cenderung bergerak tumbuh menuju pusat bumi.
Kedua hal itu menunjukkan bahwa ada gerak tumbuhan arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.
Adapun jenis rangsang yang dapat menyebabkan tumbuhan mengalami gerak tropisme yakni:
- Fototropisme, gerak ujung batang tumbuhan dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya.
- Geotropisme, gerak akar tumbuhan yang dipengaruhi arah pusat bumi.
- Hidrotropisme, gerak akar tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah sumber air.
- Tigmotropisme, gerak sulur pada tumbuhan yang arahnya dipengaruhi rangsangan dari tempat rambatannya.
- Kemotropisme, gerak tropisme yang dipengaruhi oleh zat kimia.
b. Gerak Taktis
Gerak taktis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan.
Gerak ini terjadi pada Euglena viridis, organisme yang dapat dikelompokkan ke dalam Algae (Protista mirip tumbuhan) karena memiliki klorofil dan mampu melakukan fotosintesis.
Contoh gerak taksis lainnya adalah gerakan spermatozoa tumbuhan lumut dan paku.
c. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Contohnya pada putri malu.
Darimana pun datangnya sentuhan, gerakan yang dilakukan daun putri malu selalu tetap, yaitu menutup dengan arah yang sama.
(Tribunnews.com/Fajar)