TRIBUNNEWS.COM - Tulisan deskripsi merupakan salah satu gaya dalam penyampaian sebuah gagasan tulisan.
Selain gaya deskripsi, penyampaian gagasan tulisan juga bisa disampaikan melalui gaya narasi, eksposisi, argumentasi dan juga persuasi.
Pada tulisan deskripsi, bertujuan untuk memberikan kesan/imperasi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.
Tulisan deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
Melalui pengesanan ini pembaca seolah-olah berada di suatu tempat dan dapat melihat, mendengar, meraba, mencium, atau merasakan apa yang tertulis dalam paragraf tersebut.
Baca juga: Paragraf Narasi: Ciri-ciri, Jenis dan Contoh Paragraf Narasi
Ciri-ciri Karangan Deskripsi
Terdapat lima ciri-ciri dari menulis karangan deskripsi yaitu:
- Karangan deskripsi memperlihatkan detil atau rincian tentang objek
- Karangan deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca;
- Karangan deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat di indera oleh pancaindera sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia;
- Penyampaian karangan deskripsi dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah;
- Organisasi penyajian lebih umum menggunakan susunan ruang.
Baca juga: Jenis dan Contoh Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama: Deduktif, Induktif, Campuran dan Ineratif
Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
Mengutip Buku Penyuluhan Paragraf dari Kemdikbud, paragraf deskripsi mempunyai beberapa pola pengembangan.
Pola pengembangan tersebut diantaranya, (1) pola deskripsi spasial, (2) pola deskripsi sudut pandang, (3) pola deskripsi pengamatan(observasi), dan (4) pola deskripsi fokus.
1. Deskripsi Spasial
Pola deskripsi spasial merupakan suatu pola pengembangan paragraf yang menggambarkan objek berupa ruang, benda, atau tempat.
Contoh:
Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda.
Baca juga: Teks Prosedur: Pengertian, Jenis, Struktur, Ciri-ciri, dan Contohnya
2. Deskripsi Sudut Pandang
Pola deskripsi sudut pandang merupakan suatu pola sudut pandang yang didasarkan atas posisi penulis
dalam menggambarkan suatu objek
Pola pengembangan sudut pandang dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang subjektif dan sudut pandang objektif.
- Pola subjektif
Pola subjektif adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek sesuai
dengan penafsiran yang disertai kesan atau opini dari penulis.
Contoh:
Pantai Wediombo mungkin hanya salah satu di antara sekian banyak pantai yang masih belum terjamah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai dengan hamparan pasir putih mahaluas ini seolah menggoda kaki untuk terus memijak dan berjalan-jalan di atasnya. Di kanan kiri pantai dapat kita lihat bukut-bukit kapur hijau ditumbuhi lumut yang berdiri gagah menantang derasnya ombak pantai. Suasana pantai yang sepi juga menambah pesona pantai yang masih perawan ini.
- Pola Objektif
Pola objektif adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
Contoh:
Pantai Wediombo terletak di Kecamatan Girisobo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak 70 km atau dua jam perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta. Di kanan kiri pantai landai yang berpasir putih ini, kita dapat melihat gugusan bukit kapur yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun yang perlu diperhatikan, pantai ini memiliki ombak yang cukup besar sehingga wisatawan dilarang berenang di pantai ini karena sangat berbahaya.
3. Deskripsi Pengamatan (observasi)
Pola deskripsi pengamatan (observasi) adalah suatu pola paragraf yang dikembangkan dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang akan dideskripsikan.
Pembaca seolah-olah dapat melihat atau mengalami sendiri tentang objek yang dilukiskan.
Contoh:
Setiap sore terlihat awan mendung menggantung. Awan mendung dianggap pertanda akan turun hujan. Awan bergulung-gulung tertiup angin. Ada yang bersatu dengan awan lain. Ada juga yang berpencar. Tidak lama petir menyambar. Kemudian, hujan pun turun. Hujan turun dengan sangat deras. Air mengalir ke segala arah dan menggenang di mana-mana. Rupanya peresapan air ke dalam tanah semakin berkurang akibat betonisasi.
Baca juga: Materi Teks Eksposisi: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Jenis, hingga Contohnya
4. Deskripsi Fokus
Pola deskripsi fokus merupakan suatu pola paragraf yang dikembangkan dengan menonjolkan suatu bagian objek yang dideskripsikan.
Perhatian pembaca atau pendengar terfokus pada bagian objek yang dideskripsikan.
Paragraf deskripsi fokus ini dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa, objek benda, atau manusia.
Contoh:
Suasana pagi hari di Taman Wisata Kaliurang sangat sejuk. Kicau burung bersahut-sahutan. Semilir angin sepoi-sepoi menambah sejuknya udara pagi. Warna-warni bunga yang ada di taman membuat orang betah duduk. Taman dihiasi pepohonan. Taman itu juga dihiasi beberapa patung bangau putih. Patung-patung itu terlihat sangat unik. Di tengah taman terdapat kolam. Di tengah kolam terdapat air mancur. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi Taman Wisata Kaliurang.
Selain menggambarkan peristiwa, paragraf deskripsi dapat digunakan untuk menjelaskan objek benda atau manusia.
Misalnya:
1. Saraswati berperawakan tinggi semampai. Rambutnya lurus sebahu. Kulitnya sawo
matang. Sorot matanya teduh dan hidungnya mancung.
2. Benda ini digunakan untuk membersihkan debu. Benda ini terbuat dari bulu ayam dan rotan
(*) Sumber: Buku Penyuluhan Paragraf
(Tribunnews.com)