News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Pengertian Ekspor-Impor dan Manfaat yang Didapatkan Indonesia

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kegiatan ekspor dan impor.

TRIBUNNEWS.COM - Perdagangan antar negara merupakan suatu kegiatan yang seakan telah menjadi hal lumrah saat ini.

Bahkan kegiatan tersebut telah dilakukan sejak zaman dahulu.

Contohnya adalah pedagang dari Arab, India, dan Cina telah berdagang ke Indonesia sejak abad ke-5.

Barang yang diperdagangkan pun bermacam-macam seperti keramik, kain sutera, atau bahan makanan.

Jauh setelah itu, tepatnya abad ke-16, pedagang dari Eropa juga berdatangan ke Indonesia untuk mencari rempah.

Baca juga: 40 Persen Sekolah Sudah Gelar PTM, Menteri Nadiem: Angka Itu Masih Sangat Kecil

Baca juga: Pengertian Kalimat Efektif, Berikut Ciri-ciri, Syarat, Unsur dan Contohnya

Proses perdagangan pun semakin berkembang dan sekarang kita mengenal yang namanya impor dan ekspor.

Lalu, apa itu ekspor dan impor serta manfaatnya?

Berikut penjelasannya dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 6 SD/MI.

1. Ekspor

Komoditi berupa coconut fiber atau serabut kelapa asal Provinsi Sulawesi Tengah berhasil menembus pasar negeri China dengan total berat bersih komoditas yang diekspor adalah seberat 114,3 ton. Di atas adalah salah satu hasil bumi yang diekspor oleh Indonesia. (dok. Bea Cukai)

Ekspor memiliki arti yaitu cara menjual barang atau jasa kepada pihak di luar negeri.

Contohnya adalah ketika Indonesia menjual hasil lautnya seperti udang ke Singapura.

Peristiwa tersebut merupakan salah satu kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indonesia.

Untuk barang yang dijual ke luar negeri tersebut dinamakan barang ekspor sedangkan penjualnya disebut eksportir.

Sedangkan barang-barang ekspor Indonesia terdiri atas dua macam yaitu minyak dan gas bumi (migas) dan non migas seperti hasil pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, serta industri.

2. Impor

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meninjau produksi sepatu kulit di pabrik sepatu PT Fortune Shoes, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (31/3/2021). Pabrik sepatu yang mempekerjakan ratusan karyawan itu, memproduksi sepatu kulit handmade dari kulit sapi, kuda, dan buaya yang seluruh bahan bakunya impor. Produk sepatu yang dibandrol mulai Rp 3 juta hingga Rp 12 juta tersebut diekspor ke sejumlah negara, diantaranya Jepang, Korea, Taiwan, dan sejumlah negara di Eropa. Di atas adalah contoh kasus dimana Indonesia mengimpor bahan baku karena di dalam negeri tidak ada atau tidak memenuhi secara kuota. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Impor merupakan kebalikan dari ekspor yaitu suatu negara membeli barang atau jasa dari luar negeri.

Semisal, Indonesia membeli mobil atau alat elektronik dari luar negeri.

Sehingga barang yang dibeli tersebut dinamai barang impor sedangkan pembelinya disebut importir.

Terdapat beberapa faktor yang membuat suatu negara memutuskan untuk melakukan impor yaitu.

a. Negara pengimpor tidak dapat menghasilkan barang tersebut ditambah juga sedang membutuhkan.

b. Negara pengimpor dapat memproduksi barang impor tetapi biaya lebih mahal.

c. Negara pengimpor dapat menghasilkan sendiri tapi untuk jumlahnya tidak memenuhi.

Kedua kegiatan perdagangan tersebut saat ini juga telah dilakukan oleh Indonesia.

Baca juga: Operasional Industri 100 Persen Pacu Ekspor Industri Tekstil dan Penambahan Pekerja

Tentu Indonesia mendapatkan manfaat dari ekspor dan impor tersebut.

Berikut adalah manfaat yang didapatkan.

Manfaat Ekspor dan Impor

- Menambah Devisa

Kegiatan ekspor mampu memberikan keuntungan bagi negara pengekspor yaitu devisa.

Devisa merupakan simpanan berupa mata uang asing setelah terjadinya transaksi dengan pihak luar negeri.

- Terjadi Alih Teknologi

Manfaat ini diibaratkan simbiosis mutualisme karena negara pengimpor dapat mempelajari bahan dan cara pembuatan dari barang yang diimpor.

Sehingga sewaktu-waktu negara pengimpor menginginkan barang yang bersangkutan maka tidak perlu mengimpor kembali.

- Memperluas Lapangan Kerja

Ketimpangan antara angkatan kerja di Indonesia dengan lapangan pekerjaan yang ada begitu signifikan.

Berbanding terbalik dengan negara lain yang mungkin kekurangan angkatan kerja seperti Jepang karena populasi angkatan tua lebih banyak

Oleh karena itu kegiatan perdagangan seperti ekspor-impor ini sangat diperlukan.

Indonesia dapat mengirim tenaga kerja ke luar negara yang memiliki hubungan perdagangan.

Kebanyakan Indonesia mengirim beberapa tenaga kerjanya ke Asia Timur seperti Jepang dan Timur Tengah.

- Terciptanya Harga yang Stabil

Manfaat ini didapatkan ketika Indonesia membutuhkan barang atau jasa karena permintaan masyarakat yang banyak atau melebihi persediaan.

Sehingga diperlukan impor dari negara lain sesuai permintaan barang atau jasa.

Hal tersebut dilakukan untuk membuat harga barang atau jasa mengalami kestabilan.

- Mengenal Mata Uang Berbagai Negara

Kegiatan ekspor dan impor melibatkan berbagai negara dengan mata uang yang berbeda.

Sehingga mengenal mata uang berbagai negara menjadi manfaat tersendiri.

Contohnya adalah alat pembayaran pembelian dan penjualan antar negara biasanya menggunakan dolar Amerika Serikat.

Sehingga jika Indonesia bisa mengenal mata uang tersebut maka dapat memberikan manfaat semisal tentang pemberian harga untuk barang yang akan diimpor atau diekspor.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini