TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah penjelasan mengenai fertilisasi dan kehamilan.
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot.
Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopii.
Fertilisasi diawali apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma tersebut akan bergerak menuju sel telur.
Baca juga: Jenis Pembelahan Sel pada Sistem Reproduksi Manusia: Mitosis dan Meiosis
Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur.
Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakkan tubuhnya dalam cairan yang ada pada tuba fallopii untuk menuju ke sel telur.
Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron.
Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopii atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat penyimpanan sperma).
Dari jutaan sel sperma yang masuk ke saluran reproduksi perempuan, hanya satu sel sperma yang dapat membuahi sel telur.
Hal tersebut terjadi karena setelah salah satu sel sperma memasuki membran sel telur, maka secara langsung sel telur akan menyusun suatu lapisan yang tidak dapat dilewati oleh sperma lainnya.
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim, kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium.
Pada kondisi ini seseorang perempuan mengalami kehamilan.
Embrio berkembang dalam kandungan sehingga menjadi bayi yang siap lahir selama 9 bulan 10 hari atau sekitar 37 minggu.
Baca juga: Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Cara Mencegahnya
Perkembangan Embrio
Perkembangan embrio dibagi menjadi 3 periode atau trimester, yaitu sekitar 3 bulan pada setiap periodenya.
1. Trimester Pertama
• Periode terbentuknya hampir semua organ tubuh.
• Janin sangat rentan terhadap radiasi, obat, atau alkohol.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memilih nutrisi yang baik dan menjauhi kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum minuman beralkohol, agar janin yang dikandungnya tidak mengalami kecacatan atau gangguan kesehatan lainnya.
2. Trimester Kedua
• Perkembangan utama janin yaitu pembesaran ukuran janin dan perbaikan struktur menjadi lebih detail.
• Tidak ada perkembangan mendasar seperti pada trimester pertama.
3. Trimester Ketiga
• Terjadi pertumbuhan ukuran bayi yang sangat pesat untuk mendapatkan kekuatan menghadapi hidup di lingkungan luar.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX Edisi Revisi 2018
Artikel Terkait Materi Sekolah Lainnya
(Tribunnews.com/Widya)