News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Mengenal Gerhana Bulan: Pengertian, Jenis-jenis Gerhana Bulan dan Fakta Fenomena Gerhana Bulan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak rangkuman materi tentang Gerhana Bulan dalam artikel ini.

TRIBUNNEWS.COM - Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi di malam hari.

Fenomena ini terjadi ketika posisi Bumi berada di antara Bulan dan Matahari.

Ketika gerhana Bulan terjadi, posisi Bumi menutupi sinar Matahari yang memancar ke Bulan.

Sehingga pada malam hari ketika terjadi gerhana Bulan, penampakan Bulan terlihat hitam karena bayangan dari Bumi.

Pada fase normal, Bulan memantulkan cahaya dari Matahari dan menyebabkan Bulan seolah bersinar di malam hari.

Fenomena gerhana Bulan disebut Lunar Eclipse dalam bahasa Inggris.

Selengkapnya tentang gerhana Bulan, simak rangkuman materi berikut ini.

Baca juga: Perbedaan Gerhana Matahari dengan Gerhana Bulan dan Jenis-Jenisnya

Pengertian Gerhana Bulan

Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA), gerhana bulan adalah fenomena yang dapat terjadi ketika fase bulan purnama.

Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Bulan dan Matahari.

Bayangan Bumi jatuh ke permukaan Bulan, sehingga meredupkan Bulan dan terkadang mengubah permukaan Bulan menjadi merah mencolok selama beberapa jam.

Terjadinya gerhana Bulan dapat terlihat dari separuh Bumi.

Bulan terlihat memerah karena satu-satunya sinar matahari yang tersisa dan mencapai Bulan pada saat itu adalah dari sekitar tepi Bumi, seperti yang terlihat dari permukaan Bulan.

Dari sisi itulah, seorang pengamat gerhana akan melihat semua matahari terbit dan terbenam di Bumi sekaligus.

Baca juga: Macam-Macam Gerhana Matahari dan Perbedaannya

Jenis-jenis Gerhana Bulan

Fenomena gerhana bulan total (Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA), ada tiga jenis gerhana Bulan.

1. Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan total terjadi ketika Bulan bergerak ke bagian dalam bayangan Bumi, atau umbra.

Sinar matahari yang melewati atmosfer Bumi mencapai permukaan Bulan, lalu meneranginya dengan remang-remang.

Warna sinar dengan panjang gelombang lebih pendek seperti biru dan ungu lebih mudah menyebar daripada warna dengan panjang gelombang lebih panjang, seperti merah dan jingga.

Kemudian, panjang gelombang yang lebih panjang berhasil menembus atmosfer Bumi, dan panjang gelombang yang lebih pendek telah menyebar.

Hal ini menyebabkan Bulan tampak berwarna jingga atau kemerahan selama gerhana Bulan.

Semakin banyak debu di atmosfer Bumi selama gerhana, maka Bulan semakin merah.

2. Gerhana Bulan Parsial (Sebagian)

Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tidak sempurna.

Hal ini mengakibatkan posisi Bulan hanya melewati sebagian dari umbra Bumi.

Bayangan Bumi muncul dan kemudian surut tanpa menutupi Bulan secara penuh.

Masih ada sebagian sinar Matahari yang bisa sampai ke permukaan Bulan.

Sederhananya, gerhana Bulan Parsial terjadi saat matahari, bumi, dan bulan tidak sejajar dengan sempurna.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana yag terjadi ketika Bulan bergerak melalui penumbra Bumi.

Penumbra Bumi merupakan bagian terluar dari bayangan Bumi yang samar.

Hal ini mengakibatkan Bulan sedikit meredup sehingga sulit untuk terlihat dari Bumi.

Gerhana Bulan jenis ini sangat sulit diamati tanpa alat khusus.

Baca juga: Mengenal Iklim di Indonesia, Jenis-jenisnya, dan Fenomena Alam yang Mempengaruhi Perubahan Iklim

Fakta Gerhana Bulan

Melansir dari Gramedia, berikut ini fakta-fakta tentang Gerhana Bulan.

1. Gerhana Bulan Tidak Membahayakan Kesehatan Manusia

Gerhana Bulan tidak memiliki dampak terhadap kesehatan manusia, baik yang menyaksikan gerhana tersebut atau tidak.

Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan pengaruh tersebut.

Selain manusia, tidak ada pengaruh Gerhana Bulan terhadap kesehatan hewan.

Fakta menyebutkan seseorang dapat menyaksikan langsung gerhana Bulan dan tidak mempengaruhi kesehatan mata.

2. Gerhana Bulan Menyebabkan Pasang Surut Air Laut

Fenomena Gerhana Bulan dapat menyebabkan air laut menjadi surut dengan intensitas yang lebih besar dari biasanya.

Namun, hal ini tidak membahayakan selama ketinggian air masih berada di batas aman.

Gerhana Bulan juga tidak berdampak pada perubahan iklim.

3. Warna Gerhana Bulan Tidak selalu Merah

Fenomena Gerhana Bulan merah atau blood moon dihasilkan oleh cahaya matahari yang menghambur ke arah spektrum merah.

Hal ini menyebabkan bayangan utama Bumi terlihat kemerahan.

Gerhana Bulan total tidak selalu berwarna merah, tergantung dari kualitas udara di tempat seseorang yang mengamati Gerhana Bulan.

Semakin bersih udara di tempat tersebut, maka warna Gerhana Bulan semakin merah.

Sedangkan, jika udara tersebut kotor, maka warna yang terlihat adalah jingga.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Gerhana Bulan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini