News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Tata Surya beserta Penyusunnya: Ada Matahari, Planet, dan Benda Langit Lainnya

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

astronom NASA baru-baru ini mengumumkan penemuan besarnya terkait sistem bintang di luar tata surya, yang memiliki tujuh planet menyerupai bumi. Tiga di antaranya memungkinkan memiliki air cair dan berada di zona layak huni atau habitable zone.

TRIBUNNEWS.COM - Tata surya merupakan kumpulan dari matahari, planet, serta benda langit lainnya.

Matahari merupakan pusatnya sedangkan anggota lainnya beredar mengelilinginya.

Jarak matahari ke bumi sendiri yaitu 500 detik cahaya atau sekitar 150 juta kilometer.

Matahari sering memancarkan cahaya yang bening tetapi sebenarnya terdiri dari beberapa warna.

Warna tersebut meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Baca juga: Mengenal Gerhana Bulan: Pengertian, Jenis-jenis Gerhana Bulan dan Fakta Fenomena Gerhana Bulan

Baca juga: Mengenal Organ Hati: Pengertian, Bagian-bagian Hati, dan Fungsi Hati sebagai Organ Sekresi Manusia

Macam-macam warna tersebut merupakan uraian dan dinamakan spektrum warna.

Sedangkan asal dari cahaya matahari adalah energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir.

Dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6 Sekolah Dasar, reaksi ini menggabungkan atom hidrogen sehingga menjadi atom helium.

Matahari pun memiliki susunan lapisan yang membentuknya.

Berikut adalah susunannya yang meliputi:

- Fotosfer: lapisan cahaya putih merah yang menyelubungi permukaan matahari.

- Kromosfer: selubung gas berwarna kemerah-merahan.

- Korona: lapisan terluar matahari yang berwarna putih dan dapat dilihat saat gerhana matahari.

Penyusun Tata Surya

Setelah mengetahui bahwa matahari adalah pusat tata surya, kamu akan mempelajari penyusun-penyusunnya.

Penyusun tata surya terdiri dari matahari sebagai pusatnya, planet-planet, bintang, dan satelit.

Planet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan serta kecepatan tertentu.

Saat ini, kita mengenal delapan planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Namun sebelumnya terdapat planet Pluto tetapi akhirnya tidak dianggap kembali karena memiliki perilaku yang lebih mirip objek Sabuk Kuiper.

Sabuk Kuiper merupakan bagian dari objek Trans-Neptunus.

Planet-planet yang menjadi penyusun tata surya memiliki garis edar.

Planet yang berada di dalam garis edar bumi disebut planet dalam yaitu Merkurius dan Venus.

Sedangkan yang diluar garis edar bumi disebut planet luar yang meliputi Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Selain planet, terdapat benda-benda langit yang lain sebagai penyusun tata surya.

a. Satelit

Satelit merupakan benda-benda langit yang bergerak mengelilingi planet.

Contohnya adalah bulan, satelit buatan, dan lain-lain.

b. Asteroid

Asteroid merupakan planet-planet kecilbergaris tengah antara 5-400 km.

Asteroid sering beredar antara lintasan Mars dan Jupiter.

Contohnya adalah Ceres, Pallas, Juno, dan Vesta.

c. Meteoroid

Meteoroid merupakan benda langit yang mengembara karena tidak memiliki lintasan yang tetap.

Sedangkan meteoroid yang terbakar di lapisan udara bumi disebut meteor.

Selain itu terdapat juga meteorit yang merupakan meteor yang jatuh dan sampai di permukaan bumi.

d. Komet

Komet sering disebut bintang berekor.

Selain itu, benda langit ini juga mengelilingi matahari dengan lintasan yang sangat panjang.

Ciri-ciri dari komet adalah dapat menyala dan memiliki cahaya memanjang seperti ekor.

Baca juga: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Proses Terjadinya Peningkatan Suhu, Dampak Negatif, dan Penyebabnya

Baca juga: Pengertian Ekosistem Lengkap Beserta Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup di Sekitar Kita

Contoh komet yang pernah jatuh ke bumi adalah komet Halley.

Komet jenis ini terlihat dari bumi setiap 76 tahun sekali.

Komet Halley pertama kali dicatat dan diamati oleh Edmund Halley pada tahun 1682.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini