TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) di dalam artikel ini.
Dikutip dari bulelengkab.go.id, Daerah Tangkapan Air (DTA) adalah suatu kawasan yang berfungsi sebagai daerah penadah air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sumber air di wilayah daerah.
Selain itu, DTA terdapat pada kawasan di hulu danau yang memasok air ke danau.
Sementara itu, dikutip dari kulonprogokab.go.id, DAS adalah wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh topografi berupa punggung bukit atau pegunungan.
DAS juga dikenal dengan sebutan watershed atau daerah tangkapan (catchment area).
Baca juga: Mengenal Perubahan Ekosistem serta Contoh Perbuatan Manusia yang Menganggu Ekosistem
Baca juga: Mengenal Dikotil dan Monokotil: Perbedaan Struktur Tumbuhan, Reproduksi, dan Contoh Tumbuhan
Tujuan Pengelolaan DAS
Dikutip dari dishutbun.bantenprov.go.id, berikut tujuan pengelolaan DAS:
Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah membantu masyarakat mengembangkan visinya tentang apa yang mereka inginkan terhadap DAS yang berada di daerah mereka, misalnya dalam 10 tahun ke depan, dan mencari strategi untuk mencapai visi tersebut.
Dengan kata lain pengelolaan DAS ini bertujuan agar generasi masa depan dapat menikmati sumber daya alam yang lebih sehat dan lebih produktif dari generasi sekarang.
Komponen Pengelolaan DAS
Dikutip dari dishutbun.bantenprov.go.id, berikut komponen pengelolaan DAS:
1. Pengembangan Sumberdaya Alam: Lahan, Hutan dan Air
2. Penduduk yang tinggal dalam DAS dan menggunakan sumber daya alam tersebut merupakan bagian penting dari program pengelolaan DAS.
3. Tindakan ini termasuk pengendalian lahan yang dapat ditanami (baik milik pribadi yang ditanami ataupun lahan tidur milik pribadi), lahan tidur, aliran air dan kelembagaan sosial. Tindakan ini juga meliputi perbaikan sumberdaya alam seperti pohon, tanaman semusim, hutan, air permukaan, dll.
4. Pengelolaan Sumberdaya Alam: Lahan, Hutan dan Air
Bentuk-bentuk Daerah Aliran Sungai
Dikutip dari kulonprogokab.go.id, berikut bentuk-bentuk Daerah Aliran Sungai:
1.Bulu burung atau memanjang
Aliran air dari beberapa anak sungai mengalir ke sungai utama. Aliran dari tiap-tiap anak sungai itu tidak saling bertemu pada titik yang sama.
Potensi terjadinya banjir di DAS bentuk ini kecil karena aliran airnya tidak langsung bertemu pada satu titik. Namun apabila terjadi banjir, akan berlangsung cukup lama.
3. Radial (Menyebar)
Bentuk DAS menyerupai kipas atau lingkaran.
Aliran air dari beberapa anak sungai terkonsentrasi di satu titik.
Banjir besar sering terjadi di titik pertemuan aliran air anak-anak sungai.
4. Paralel (Sejajar)
DAS dengan bentuk paralel memiliki dua jalur aliran sungai utama yang kemudian bersatu di hilir. Potensi banjir DAS bentuk paralel tinggi karena aliran air bertemu pada satu titik.
5. Kompleks
Dalam satu DAS terdiri atas tiga bentuk yakni bulu burung atau memanjang, radial, dan paralel.
Pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir
Dikutip dari bulelengkab.go.id, berikut pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir:
- Bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi.
Antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
- Bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi.
Antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
- Bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)