News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Apa Itu Daerah Tangkapan Air dan Daerah Aliran Sungai? Berikut Penjelasannya

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Sungai Bengawan Solo hampir meluap di kampung Ngepung, Pasar Kliwon, Solo. Berikut Penjelasan mengenai Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Daerah Aliran Sungai (DAS)

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) di dalam artikel ini.

Dikutip dari bulelengkab.go.id, Daerah Tangkapan Air (DTA) adalah suatu kawasan yang berfungsi sebagai daerah penadah air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sumber air di wilayah daerah.

Selain itu, DTA terdapat pada kawasan di hulu danau yang memasok air ke danau.

Sementara itu, dikutip dari kulonprogokab.go.id, DAS adalah wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh topografi berupa punggung bukit atau pegunungan.

DAS juga dikenal dengan sebutan watershed atau daerah tangkapan (catchment area).

Baca juga: Mengenal Perubahan Ekosistem serta Contoh Perbuatan Manusia yang Menganggu Ekosistem

Baca juga: Mengenal Dikotil dan Monokotil: Perbedaan Struktur Tumbuhan, Reproduksi, dan Contoh Tumbuhan

Tujuan Pengelolaan DAS

Dikutip dari dishutbun.bantenprov.go.id, berikut tujuan pengelolaan DAS:

Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah membantu masyarakat mengembangkan visinya tentang apa yang mereka inginkan terhadap DAS yang berada di daerah mereka, misalnya dalam 10 tahun ke depan, dan mencari strategi untuk mencapai visi tersebut.

Dengan kata lain pengelolaan DAS ini bertujuan agar generasi masa depan dapat menikmati sumber daya alam yang lebih sehat dan lebih produktif dari generasi sekarang.

Komponen Pengelolaan DAS

Dikutip dari dishutbun.bantenprov.go.id, berikut komponen pengelolaan DAS:

1. Pengembangan Sumberdaya Alam: Lahan, Hutan dan Air

2. Penduduk yang tinggal dalam DAS dan menggunakan sumber daya alam tersebut merupakan bagian penting dari program pengelolaan DAS.

3. Tindakan ini termasuk pengendalian lahan yang dapat ditanami (baik milik pribadi yang ditanami ataupun lahan tidur milik pribadi), lahan tidur, aliran air dan kelembagaan sosial. Tindakan ini juga meliputi perbaikan sumberdaya alam seperti pohon, tanaman semusim, hutan, air permukaan, dll.

4. Pengelolaan Sumberdaya Alam: Lahan, Hutan dan Air

Bentuk-bentuk Daerah Aliran Sungai

Dikutip dari kulonprogokab.go.id, berikut bentuk-bentuk Daerah Aliran Sungai:

1.Bulu burung atau memanjang

Aliran air dari beberapa anak sungai mengalir ke sungai utama. Aliran dari tiap-tiap anak sungai itu tidak saling bertemu pada titik yang sama.

Potensi terjadinya banjir di DAS bentuk ini kecil karena aliran airnya tidak langsung bertemu pada satu titik. Namun apabila terjadi banjir, akan berlangsung cukup lama.

3. Radial (Menyebar)

Bentuk DAS menyerupai kipas atau lingkaran.

Aliran air dari beberapa anak sungai terkonsentrasi di satu titik.

Banjir besar sering terjadi di titik pertemuan aliran air anak-anak sungai.

4. Paralel (Sejajar)

DAS dengan bentuk paralel memiliki dua jalur aliran sungai utama yang kemudian bersatu di hilir. Potensi banjir DAS bentuk paralel tinggi karena aliran air bertemu pada satu titik.

5. Kompleks

Dalam satu DAS terdiri atas tiga bentuk yakni bulu burung atau memanjang, radial, dan paralel.

Pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir

Dikutip dari bulelengkab.go.id, berikut pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir:

- Bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi.

Antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.

- Bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi.

Antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.

- Bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini