News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Mengenal 5 Sistem Ekonomi di Dunia, Kelebihan dan Kekurangannya, Ekonomi Tradisional hingga Terpusat

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasar di Yichang, Hubei. Inilah 5 sistem ekonomi di dunia, dilengkapi kelebihan dan kekurangannya.

TRIBUNNEWS.COM - Sistem ekonomi merupakan bagian dari modal.

Melansir indeed.com, sistem ekonomi adalah metode yang digunakan masyarakat dan pemerintah untuk mengatur, mengalokasikan, dan mendistribusikan barang, jasa, dan sumber daya di seluruh lokasi.

Dalam dunia kerja dan bisnis, pengetahuan tentang sistem ekonomi yang diterapkan oleh negara adalah hal penting.

Sistem ekonomi berfungsi sebagai sistem pengaturan untuk mengendalikan berbagai aspek produksi dan distribusi, termasuk modal, tenaga kerja, tanah, dan sumber daya fisik lainnya.

Ada banyak entitas penting dalam sistem ekonomi, seperti lembaga dan otoritas pengambilan keputusan.

Selain itu, sistem ekonomi biasanya mengikuti pola penggunaan dan konsumsi yang membentuk struktur masyarakat dan komunitas.

Selengkapnya tentang sistem ekonomi, simak rangkuman berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa itu Perdagangan Antar Negara: Pengertian, Aktivitas, Manfaat, hingga Faktor Pendorong

Jenis-jenis sistem ekonomi

Transaksi jual beli bunga tabur di depan pintu masuk Taman Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (11/8/2021).  (Tribunnews/Jeprima)

Melansir intelligenteconomist.com, berikut ini lima jenis sistem ekonomi:

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang paling kuno di dunia.

Sebagian besar negara di dunia masih menggunakan sistem ekonomi tradisional.

Daerah yang menggunakan sistem ini cenderung pedesaan, terkait erat dengan tanah, dan biasanya melalui pertanian.

Secara umum, dalam sistem ekonomi tradisional jarang terjadi surplus.

Setiap anggota ekonomi tradisional memiliki peran yang lebih spesifik dan menonjol.

Masyarakat yang menganut sistem ekonomi tradisional cenderung sangat erat dan puas secara sosial.

Namun, mereka tidak memiliki akses ke teknologi dan obat-obatan canggih.

Kelebihan:

- Jarang terjadi surplus barang.

- Anggota puas secara sosial.

- Tidak ada hierarki ekonomi.

Kekurangan:

- Metode distribusi masih kuno.

- Kurangnya pertumbuhan dan perkembangan.

- Ketergantungan sumber daya alam.

2. Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando dikendalikan oleh kekuasaan terpusat.

Sehingga, sebagian besar keputusan dibuat oleh pemerintah pusat, misalnya Uni Soviet.

Pemerintah sering terlibat dalam segala hal ekonomi mulai dari perencanaan hingga pendistribusian.

Biasanya, pemerintah mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup dan menyediakan barang serta jasa dengan harga terjangkau, meski tidak semua kenyataannya begitu.

Kelebihan:

- Memobilisasi sumber daya dengan baik.

- Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

- Fokus pada kepentingan masyarakat.

Kelemahan:

- Kurang mampu merencanakan untuk kebutuhan individu.

- Mengakibatkan kurangnya inovasi.

- Menghambat kebebasan karyawan dalam berkarier kreatif.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Perusahaan dan Badan Usaha, Berikut Penjelasan dan Macamnya

3. Sistem Ekonomi Pasar Bebas

Sistem ekonomi pasar bebas adalah sistem yang membebaskan perusahaan maupun rumah tangga bertindak dan menentukan bagaimana sumber daya dialokasikan, barang apa yang diproduksi, dan siapa yang membeli barang tersebut.

Sistem ini berlawanan dengan cara kerja sistem ekonomi komando, di mana pemerintah pusat dapat menyimpan keuntungan.

Dalam sistem ekonomi pasar bebas, tidak ada intervensi pemerintah dalam ekonomi pasar murni (“laissez-faire”).

Meski begitu, tidak ada sistem ekonomi pasar bebas yang benar-benar bebas di dunia.

Sistem ekonomi pasar bebas memilikki garis pemisah antara pemerintah dan pasar.

Pemisahan ini mencegah pemerintah menjadi terlalu kuat dan menjaga kepentingan mereka selaras dengan kepentingan pasar.

Kelebihan:

- Konsumen membayar dengan harga tinggi.

- Adanya persaingan yang dapat meningkatkan kreativitas.

- Ada banyak insentif untuk kewirausahaan.

Kekurangan:

- Kurang fokus pada manfaat sosial.

- Kurangnya penyediaan pada layanan kesehatan.

- Konsumen dapat dieksploitasi.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan kombinasi dari berbagai jenis sistem ekonomi.

Dalam sistem ini, ekonomi pasar terbebas dari pemerintah, kecuali untuk beberapa bidang seperti transportasi atau industri sensitif seperti pertahanan dan kereta api.

Pada sistem ekonomi campuran ada dua kebijakan yang digunakan yaitu sosialis dan kapitalis.

Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi campuran adalah India dan Prancis.

Kelebihan:

- Campur tangan pemerintah yang terbatas dapat menghasilkan bisnis swasta yang lebih efisien.

- Pemerintah dapat melakukan intervensi untuk memperbaiki kegagalan pasar.

- Pemerintah dapat membuat program jaring pengaman seperti perawatan kesehatan atau jaminan sosial.

Kekurangan:

- Adanya kritik yang muncul dari pihak swasta maupun negeri karena intervensi pemerintah.

- Masalah umum yang terjadi adalah industri negara sering disubsidi pemerintah dan mengalami hutang yang besar karena tidak kompetitif.

Baca juga: Mengenal Koperasi: Pengertian, Arti Lambang, hingga Macam-macam Jenis Usahanya

5. Sistem Ekonomi yang direncanakan Terpusat

Dikutip dari indeed.com, sistem ekonomi terpusat adalah sistem yang diciptakan oleh masyarakat yang mendikte rencana ekonomi untuk mendorong produksi, investasi, dan alokasi barang, jasa, dan sumber daya.

Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah hanya melakukan intervensi dalam proses produksi untuk mengatur perjanjian perdagangan yang adil dan memastikan kepatuhan dengan kebijakan internasional.

Selain itu, pemerintah dalam ekonomi yang direncanakan secara terpusat mengambil bagian dalam upaya koordinasi untuk menyediakan layanan publik.

Jenis sistem ekonomi ini merupakan cabang dari ekonomi komando, di mana pemerintah masih mempertahankan tingkat kontrol atas alokasi dan distribusi sumber daya.

Keuntungan:

- Lebih mampu memenuhi tujuan nasional dan sosial dengan menangani isu-isu seperti lingkungan dan anti-korupsi.

- Memberikan kekuasaan pemerintahan untuk membuat keputusan mengenai produksi dan distribusi barang dan sumber daya, ketika industri swasta tidak dapat meningkatkan modal investasi yang cukup.

- Memungkinkan pengajuan pendapat dari masyarakat tentang rencana pemerintah untuk menetapkan harga produk, menentukan jumlah produksi dan membuka sektor pekerjaan.

Kelemahan:

- Berpotensi mengurangi peran pemerintah untuk merespon kekurangan dan kelebihan.

- Berpotensi meningkatkan korupsi di dalam badan pemerintahan.

- Berpotensi menghilangkan kebebasan bagi warga negara untuk memulai usaha mandiri.

- Lembaga yang mengatur kekuasaan yang terkadang menjadi represif

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini